METRO SULTENG-Bagi Umat Islam peristiwa Isra Miraj menjadi salah satu momen yang sangat penting. Peristiwa ini merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ke-7, yang juga mempertemukannya dengan para nabi terdahulu.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Jika biasanya wahyu untuk Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril, kali ini Allah SWT memberikan perintahnya langsung pada Rasulullah SAW.
Isra Miraj sendiri merupakan dua peristiwa yang terjadi pada waktu yang berbeda, bukan merupakan satu peristiwa saja. Peristiwa Isra Miraj ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah utama bagi umat Muslim, yakni salat 5 waktu.
Pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Terdahulu
Dalam kisah Isra Miraj ini, Rasul bertemu dengan beberapa nabi terdahulu pada setiap langit yang dilewatinya. Pada langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi pertama, Nabi Adam AS.
Setelah sampai di langit kedua, Rasul lantas bertemu dengan dua nabi, yakni Nabi Isa AS dan juga Nabi Yahya AS. Perjalanan Rasul lantas berlanjut ke langit ketiga danbertemu dengan Nabi Yusuf AS.
Setelah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, Nabi Muhammad SAW kembali melanjutkan perjalanannya ke langit ke-4. Di langit ke-4, Rasul bertemu dengan Nabi Idris. Di langit ke-5 Rasul bertemu dengan Nabi Harun.
Kesedihan Nabi Musa AS
Jika sebelumnya pertemuan Rasul dengan para nabi terdahulu berjalan dengan penuh kebahagiaan, hal berbeda justru terlihat saat Rasul bertemu dengan Nabi Musa AS.
Kesedihan Nabi Musa saat bertemu dengan Rasul terjadi pada langit keenam. Nabi Musa AS terlihat menangis saat Nabi Muhammad SAW hendak melanjutkan perjalanannya ke langit ketujuh, seperti dilansir oleh NU Online.
Rasul Pun lantas menanyakan mengapa Nabi Musa sampai menangis saat bertemu dengannya. Nabi Musa pun lantas mengatakan jika ia menangis karena melihat sosok Rasul yang jauh lebih muda, namun memiliki jumlah umat yang lebih banyak masuk surga dibandingkan dengan umatnya.
“Musa menangis karena merasa sedih atas umatnya jauh lebih sedikit dibandingkan umat Muhammad dan keutamaannya kalah dari Nabi Muhammad” (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, Kitab Umdatul Qari).
Nabi Musa AS menyesal karena tidak bisa memaksimalkan usianya yang jauh lebih panjang untuk bisa berdakwah pada umatnya agar bisa patuh seutuhnya kepada Allah SWT.
Itulah kisah Isra Miraj yang bisa dijadikan tauladan bagi umat Muslim.***