Gelar Ospek di Unsimar, Kodim 1307 Poso Bekali Maba Spirit Kebangsaan

photo author
- Rabu, 4 September 2019 | 18:10 WIB
Maba
Maba

POSO, METROSULTENG.com- Baru-baru ini, Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso, gelar Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek), dirangkaikan dengan Orientasi Belajar Bina Intelektual Muda Sintuwu Maroso kepada Mahasiswa baru (Maba). Lebih dari empat ratusan Maba Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso, mendapat penyajian materi yang disampaikan Dandim 1307 Poso, melalui pematerinya Pasi Intel Kodim 1307 Poso, Kapten. Inf, Ahmad Jayadi, terkait spirit akan nilai-nilai wawasan kebangsaan. Kegiatan yang digelar  di ruang Fakultas Ekonomi turut hadiri, Dekan Fakultas Fisip Unsimar Poso,  AY Walenta serta Pendamping pembawa materi Kadri Abd. Salam. Dalam materinya, Kapten. Ahmad Jayadi mengangkat sejarah panjang bangsa Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan. Dimana kata Jayadi, sejarah perjuangan panjang meraih kemerdekaan ini, hendaknya dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa kedepan, terutama terkait semangat para pejuang yang pantang menyerah dalam menggapai cita cita kemerdekaan. "Jadikanlah semangat itu sebagai pijakan dalam kehidupan berbagsa dan bernegara," kata Jayadi saat memberikan materi di depan para Maba Unsimar, Selasa (3/9/2019). Dikatakannya, tercapainya kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, salahsatunya karena semangat persatuan dikalangan para pejuang kemerdekaan kala itu. Olehnya, persatuan bangsa ini harus terus dijaga, serta jangan mau di pecah belah. "Kita punya tanggung jawab bersama dalam mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan persatuan sebagai sebuah bangsa yang besar," tukasnya. Dikatkannya, tantangan kebangsaan saat ini, bukanlah dijajah dengan persenjataan kala merebut kemerdekaan. Tetapi, berupa penjajahan secara ekonomi, pengrusakan nilai budaya yang luhur melalui penggunaan IT, terutama penggunaan media sosial yang tidak terkendali. "Kita harus mandiri secara ekonomi serta harus cerdas dan pandai dalam menggunakan Media sosial (Medsos). Dalam artian kita yang harus mengendalikan, bukan sebaliknya," jelasnya. Ditambahkanya, terkait persatuan hendanyak setiap anak bangsa jangan mau di sekat dengan nilai fanatisme, apakah itu isu ras, suku, maupun agama. "Dengan pemahaman wawasan kebangsaan yang benar, kita akan menyadari sebagai sebuah bangsa yang besar dengan kesatuan wilayah yang bernama NKRI, mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam suku dan agama, serta memiliki karakter dan jati diri bangsa, yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," tutupnya. (KIM)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X