pendidikan

Rajab, Adalah Bulan Pembebasan Kota Damaskus Era Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq saat Menghadapi Romawi

Kamis, 26 Januari 2023 | 05:00 WIB

Perayaan pun diadakan dengan meriah, minuman keras berserakan di mana-mana serta pertahanan benteng melemah. Kabar ini disampaikan oleh salah satu pendeta Nasrani kepada Khalid bin Walid yang menginap di gereja di luar tembok Kota Damaskus.

Khalid bin Walid pun menyelinap masuk dengan memanjat tembok Kota Damaskus. Dengan cekatan ia dan beberapa pasukannya membuka pintu gerbang timur agar pasukan umat Islam dapat masuk. Hal yang sama juga dilakukan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah dan kelompok pasukan yang lain di berbagai gerbang Kota Damaskus.

Pasukan umat Islam pun masuk ke dalam Kota Damaskus setelah mendengarkan pekikan takbir dari pasukan pembuka gerbang. Terkaget-kagetlah penduduk Kota Damaskus yang sedang terlena dengan minuman keras mereka. Hingga mereka tidak mampu menghadapi pasukan umat Islam dengan pedang-pedang mereka.

Akhirnya, penduduk Kota Damaskus memilih untuk berakad damai dengan pasukan umat Islam sehingga tidak terjadi peperangan di Kota Damaskus. Kemudian, umat islam meminta bagian barat gereja Yohanes Sang Pembaptis sebagai masjid bagi umat Islam sedangkan bagian yang lain tetap digunakan sebagai gereja tempat umat Nasrani beribadah. Nantinya masjid ini kita kenal dengan masjid Umawi, salah satu masjid terbesar di negara Suriah.

Adapun gereja tempat Khalid bin Walid menginap sebelum pembebasan Kota Damaskus kelak dikenal dengan nama gereja Khalid bin Walid. Hal ini adalah bukti bahwa Khalid bin Walid dicintai oleh umat Nasrani Kota Damaskus yang telah ia bebaskan dari penindasan Imperium Romawi.

Selebihnya, ada empat belas gereja yang tetap dilestarikan oleh umat Islam. Pembebasan kota Damaskus ini terjadi pada tanggal 15 bulan Rajab tahun 15 Hijriah yang bertepatan dengan 3 September 635 Masehi.

Pengepungan terhadap kota Damaskus membutuhkan waktu sekitar 40 hari (Al-Baladzuri Ahmad bin Yahya, Futuhul Buldan [Beirut: Dar al-Hilal, 1988] hal.125) Kota Damaskus adalah kota yang dikabarkan oleh Rasulullah sebagai kawasan yang di dekatnya nanti akan turun nabi Isa di akhir zaman.

Artinya, “Ditanyakan kepadanya (Ibnu Hajar al-Haitami) ‘Di manakah tempat turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam?’ Beliau menjawab ‘Pendapat yang paling masyhur dan sahih sebagaimana yang tercantum di Kitab Shahih Muslim, Nabi Isa akan turun di menara putih di timur Kota Damaskus,” (Al-Haitami Ibnu Hajar, al-Fatawa al-Haditsiyyah [Beirut: Darul Fikr, 2005] halaman 132).

Pelajaran Penting:

1. Peperangan yang dilakukan oleh para sahabat Nabi semata-mata hanya bertujuan dakwah bukan menebarkan kebencian. Hal ini dibuktikan dengan pembebasan kota Damaskus yang juga didukung oleh umat Nasrani Kota Damaskus.

2. Hidup rukun bersama pemeluk agama non islam adalah ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Hal ini terbukti dengan pembebasan Kota Damaskus yang berakhir damai tanpa peperangan.

3. Pembangunan masjid yang berdekatan dengan rumah ibadah pemeluk agama lain adalah hal yang lumrah terjadi bahkan sejak zaman para sahabat Nabi. Hal ini sebagaimana masjid Umawi yang dibangun berdempetan dengan gereja Yohanes di Kota Damaskus.

4. Menepati janji adalah salah satu akhlak orang beriman. Hal ini sebagaimana janji Khalid bin Walid kepada umat Nasrani Kota Damaskus yang ia tepati dengan sungguh-sungguh.

Sumber: NU Online/ Ustadz Muhammad Tholchah al-Fayyadl, Mahasiswa Universitas Al-Azhar.***

Halaman:

Tags

Terkini