pendidikan

Khutbah Jumat Tema Pengelolaan Sumber Daya Alam Energi Terbarukan Secara Berkeadilan

Kamis, 31 Agustus 2023 | 06:40 WIB
Khutbah junat tema pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan (Foto: Tambang Nikel/Ist)

Islam memerintahkan kita untuk turut berikhtiar menjaga keseimbangan bumi sehingga kehidupan umat manusia dan makhluk hidup dapat terhindar dari malapetaka. Salah-satunya adalah dengan mendorong adanya perubahan dalam pola konsumsi energi.


Jama’ah salat Jum’at yang berbahagia

Islam memerintahkan kita untuk turut berikhtiar menjaga keseimbangan bumi sehingga kehidupan umat manusia dan makhluk hidup dapat terhindar dari malapetaka. Salah-satunya adalah dengan mendorong adanya perubahan dalam pola konsumsi energi.

Saat ini, berbagai riset di bidang energi terbarukan tengah dikembangkan. Di beberapa negara juga tengah diupayakan agar tidak bergantung dengan satu jenis sumber energi yang tinggi karbon dan tinggi risiko. Mereka mulai memanfaatkan tenaga surya, tenaga angin, atau tenaga air sebagai sumber energi listrik. Di Indonesia, beberapa masjid pun sudah ada yang mulai menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik. Berbagai inovasi di bidang teknologi untuk mendukung terwujudnya energi berkeadilan tentu selaras dengan perintah Allah dalam surat al-Qashash ayat 77 yang berbunyi:

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِين

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Islam memperbolehkan manusia untuk memanfaatkan segala apa yang telah tersedia di bumi. Tetapi, satu syarat utama yang tidak boleh dilewatkan adalah tidak menghasilkan kerusakan dan jangan melampaui batas. Prinsip ini menyatakan secara jelas bahwa pendayagunaan energi sangat diperbolehkan selama tidak menghasilkan kerusakan dan menjerumuskan nasib planet bumi menuju ambang batas keseimbangan ekologisnya. Inilah yang disebut sebagai petunjuk Islami menuju cara pendayagunaan energi dengan memanfaatkan sumber dan tata cara yang berkeadilan.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.


رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.


رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.


اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

Sumber: Muhammadiyah/Ditulis : Fauzan Anwar Sandiah

 

Halaman:

Tags

Terkini