pendidikan

Khutbah Jumat 12 Desember 2025 Tema Mengkhidmati Musibah Sebagai Cobaan, agar Lulus sebagai Hamba yang Bersabar dan Tak Berputus Asa dari Rahmat Allah

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:40 WIB
Materi khutbah jumat bersabar saat ditimpa bencana

Artinya: Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi para hambalah yang akan ditanya” (QS al Anbiya’: 23).

Allah subhabahu wa ta’ala adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu. Allah berbuat apa pun dalam kekuasaan-Nya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Marilah kita bersabar sebagaimana diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦) (البقرة: ١٥٥-١٥٦)

Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)” (QS al Baqarah: 155-156).

Saudaraku seiman, Jika kita terkena musibah, hendaklah kita meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesabarannya.

Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu ’anhu bahwa ia masuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melihat putranya yang bernama Ibrahim saat sakratul maut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengambilnya dan menciumnya.

Kemudian setelah itu kami menengoknya lagi dan saat itu Ibrahim telah terenggut nyawanya. Kedua mata Nabi pun mengalirkan air mata. ‘Abdurrahman bin ‘Auf radliyallahu ’anhu berkata kepadanya, “Anda pun menangis, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Ibnu ‘Auf, sungguh inilah rasa kasih sayang. Nabi kembali meneteskan air mata dan bersabda:

إِنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ، وَالقَلْبَ يَحْزَنُ، وَلاَ نَقُولُ إِلَّا مَا يَرْضَى رَبُّنَا، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُوْنُوْنَ

Artinya: Sungguh mata ini meneteskan air mata, hati pun bersedih, tetapi kami tidak mengatakan kecuali apa yang Allah ridhai, dan sungguh kami bersedih karena berpisah denganmu, wahai Ibrahim.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah ta’ala di dalam Al-Qur’an telah bersumpah dalam surat al-Balad bahwa manusia diciptakan dengan berbagai kesulitan hidup, susah payah dan keletihan. Allah ta’ala berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ (البلد: ٤)

Artinya; Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah” (QS al Balad: 4) Kesulitan yang pertama kali dialami seorang manusia adalah ketika tali pusarnya dipotong, kemudian ketika diikatkan bedung ke badannya sehingga ia merasakan ketidaknyamanan dan susah bergerak.

Lalu ia merasakan kesulitan ketika menyusu kepada ibunya. Seandainya ia tidak menyusu, maka ia akan terlantar dan kelaparan.

Halaman:

Tags

Terkini