METRO SULTENG – Mimpi dalam islam adalah sebuah nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya saat tidur. Salahsatu mimpi baik yang pernah kita alami adalah tentang sunat atau khitan yang merupakan fitrah kewajiban bagi lelaki Muslim.
Selain terdapat anjuran dalam agama, sunat bagi seorang Muslim pun baik menurut medis. Namun bagaimana jika sunat itu sampai terbawa mimpi? Dikutip dari bincangsyariah.com, ternyata tafsir mimpi sunat menurut Islam itu dijelaskan oleh Imam Ibnu Sirin dalam kitab Muntakhab al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam.
Baca Juga: Arti Mimpi Banjir Pertanda akan Datangnya Rezeki yang Melimpah, Berikut Deretan Tafsir Lainnya
فمن رأى كأنه اختتن فقد عمل خيرا طهره الله به من الذنوب وأحسن القيام بأمر الله ولو قال قائل إنه يخرج من الهموم لم يبعد
Orang yang bermimpi sunat itu pertanda ia akan melakukan perbuatan baik, Allah menyucikannya dari dosa, dan ia akan rajin melakukan perintah Allah. Jika ada yang berpendapat, orang itu akan keluar dari kegelisahan hati itu juga tidak jauh (dari kekeliruan).
Secara umum, berdasarkan paparan Ibnu Sirin di atas, orang yang bermimpi berkaitan dengan masalah sunat itu pertanda ia akan mendapatkan kebaikan dan selesai dari segala kegelisahan.
Tapi bagaimana jika kita mimpi sebaliknya? Artinya, kita mimpi belum sunat. Terkait hal ini, Imam Ibnu Sirin menjelaskan sebagai berikut:
فإن رأى كأنه أقلف، فإن القلفة زيادة مال ووهن في الدين وهذه الرؤيا تدل على أن صاحبها يترك الدين لأجل الدنيا
Jika seseorang bermimpi belum sunat, kulup (kulit khitan) itu pertanda bertambah harta, namun lemah dalam agama. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik kulup tersebut itu meninggalkan agama demi dunia.
Selain itu, Imam Ibnu Sirin juga menjelaskan tafsir mimpi terkait mimpi sunat dan mengeluarkan darah banyak.
Baca Juga: Arti Mimpi Melihat Kucing Pertanda Rezeki dan Kebahagiaan, Berikut Deretan Tafsir Lainnya
فإن رأى أنه اختتن فسال منه دم كثير خرج عن ذنوبه وأقبل على إقامة سنن رسول الله
Jika seseorang bermpim khitan dan mengeluarkan darah banyak itu pertanda ia akan mendapatkan pengampunan dosa dan fokus menjalankan sunah-sunah Rasulullah.
Wallahu a’lam bis showab.***