Baca Juga: Ramadhan 2026 Jatuh Kamis 19 Februari
Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam Penetapan Ramadan
Selain Muhammadiyah dan pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) juga memiliki peran penting dalam menentukan awal Ramadan. NU tetap berpedoman pada metode rukyatul hilal bil fi’li, yaitu melihat langsung kemunculan bulan sabit di berbagai titik pengamatan di seluruh Indonesia.
Biasanya, hasil pengamatan NU diumumkan pada malam ke-29 Syaban setelah matahari terbenam. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai awal Ramadan. Namun jika hilal tidak terlihat, maka bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari.
Pendekatan rukyah yang digunakan NU sering kali berdekatan dengan hasil keputusan sidang isbat pemerintah, sehingga keduanya kerap memiliki tanggal awal puasa yang sama.***