pendidikan

Khutbah Jumat 14 November 2025 Tema Detik-Detik Menghadapi Sakaratul Maut yang Sangat Berat

Rabu, 12 November 2025 | 18:23 WIB
Materi khutbah jumat tema kamatian

Artinya: Wahai jiwa yang tenang…. Keluarlah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai (QS. al-Fajr [89]: 27-28).

Ruh pun tak bisa menunda perintah itu. Ia perlahan mengalir keluar dari jasad seperti keluarnya air yang bersih dan jernih dari mulut botol air. Selengkapnya dapat diperhatikan dalam kitab Al-Qishashul Ghaib fi Shahihil Hadits an-Nabawi, karya Sulaiman al-Asyqar, terbitan Darun-Nafa’is, 2007, cetakan pertama, halaman 224.

Namun, seringan-ringannya sakaratul maut bagi seorang mukmin tetap terasa cukup berat. Hal itu tampak dari cucuran keringat di keningnya. Demikian seperti yang diungkapan dalam riwayat At-Tirmidzi dari Buraidah. Rasulullah saw. menyatakan:

الْمُؤْمِنُ يَمُوتُ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

Artinya: Orang mukmin itu meninggal dengan keringat di keningnya. Keringat tersebut merupakan ungkapan dari beratnya kematian. Ada pula yang mengatakan sebagai tanda baik kematiannya. Sementara Ibnu Malik mengatakan, “Bagi seorang mukmin pun, kematian itu tetap terasa berat, sehingga ia berkeringat di keningnya demi membersihkan dosa-dosanya atau menambah ketinggian derajatnya.”

Hal ini ditegaskan dalam hadits yang lain, riwayat ‘Alqamah, dimana Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ نَفْسَ الْمُؤْمِنِ تَخْرُجُ رَشْحًا، وَلَا أُحِبُّ مَوْتًا كَمَوْتِ الْحِمَارِ. قِيلَ: وَمَا ‌مَوْتُ ‌الْحِمَارِ؟ قَالَ: مَوْتُ الْفَجْأَةِ

Artinya: Sesungguhnya nyawa seorang mukmin keluar sambil berkeringat. Dan aku tidak menyukai kematian seperti kematian keledai. Saat ditanyakan, seperti apa kematian keledai? Beliau menjawab, “Yaitu kematian yang mengagetkan,” (HR At-Tirmidzi).

Hadirin jamaah shalat yang dirahmati Allah,

Maka selayaknya setiap mukmin mempersiapkan kematian dan sakaratul maut, di samping mempersiapkan kehidupan abadi pasca kematian. Sebab, tidak ada yang mampu menunda dan memajukan kematian walau hanya sesaat. Haruskah persiapan itu menunggu nyawa sampai di kerongkongan? Adakah yang mampu menyembuhkan setelah nafas terakhir sudah berada di kerongkongan?

كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِيَ، وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٖ

Artinya: Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), “Siapakah yang dapat menyembuhkan?” (QS. Al-Qiyamah [75]: 26-27).

Demikianlah gambaran beratnya kematian dan sakaratul maut. Dan itu akan dialami oleh setiap yang bernyawa. Semoga saja kita diwarisi kematian husnul khatimah dan diberi keringanan dalam menghadapi sakaratul maut. Amin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ

Khutbah II

Halaman:

Tags

Terkini