pendidikan

Khutbah Jumat 14 November 2025 Tema Detik-Detik Menghadapi Sakaratul Maut yang Sangat Berat

Rabu, 12 November 2025 | 18:23 WIB
Materi khutbah jumat tema kamatian

METRO SULTENG- Kamatian, akaratul maut itu pasti dan nyata, akan dialami setiap manusia. Namun banyak manusia yang lupa sehingga tidak mempersiapkan diri.

Saat kematian itu, ada proses perpisahan ruh dan jasad serta beratnya sakaratul maut pasti akan kita hadapi. Bahkan beratnya proses kematian juga dialami para nabi.

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. كُلُّ نَفْسٍ ‌ذَائِقَةُ الْمَوْتِ، وَقَالَ تَعَالَى فِي آيَةٍ أُخْرَى: وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنۡهُ تَحِيدُ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ

Hadirin jamaah shalat yang dirahmati Allah,

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt. Alhamdulillah, berkat limpahan rahmat dan 'inayah-Nya, kita masih mendapatkan nikmat iman, Islam, nikmat sehat, nikmat panjang umur, serta nikmat kekuatan, sehingga hati kita masih terpanggil menjalankan perintah Allah, dan duduk bersimpuh di tempat yang insya Allah penuh berkah ini.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya, hingga kepada kita yang senantiasa berharap syafaatnya kelak pada hari Kiamat.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib selalu berpesan kepada diri khatib pribadi khususnya dan kepada jamaah shalat Jumat umumnya untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, hanya iman dan takwa yang menjadi benteng dan keselamatan diri kita.

Hadirin jamaah shalat yang dirahmati Allah,

Kematian adalah peristiwa berpisahnya ruh dengan jasad. Dan itu tidak terjadi kecuali disertai mabuk dan rasa nyeri yang amat sangat. Bahkan, ia menjadi rasa nyeri paling nyeri yang menimpa seorang hamba di dunia. Mabuk dan rasa nyeri itu kemudian disebut dengan “sakaratul maut”.

Tak heran sakaratul maut menjadi sesuatu yang paling ditakuti dan selalu dijauhi setiap makhluk yang bernyawa, sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Quran:

وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنۡهُ تَحِيدُ

Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya (QS Qaf [50]: 19).

Banyak ayat dan hadits yang menggambarkan betapa beratnya sakaratul maut, terutama yang dialami oleh hamba-hamba yang zalim dan ahli maksiat. Di antaranya adalah ayat berikut:

وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي غَمَرَٰتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَكُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ

Artinya: Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zhalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu."

Halaman:

Tags

Terkini