pendidikan

Materi Khutbah Jumat Terbaru Tema Ujian Hidup Berupa Kenikmatan dan Kesulitan Hadapi Dengan Berserah Diri Kepada Allah

Kamis, 6 November 2025 | 08:14 WIB
Materi khutbah jumat ujian hidup (Foto: Ist)

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ (رواه البيهقي)

Artinya: “Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi.” (HR al-Baihaqi).

Maka seluruh urusan dan perkara adalah milik Allah. Semua sudah menjadi ketetapan Allah. Barang siapa beriman, bersabar, dan ridha, ia akan mendapatkan pahala. Sebaliknya barang siapa yang menentang dan kufur, ia berdosa dan berhak atas azab yang pedih. Dan kehendak Allah pasti berlaku dalam kedua keadaan itu. Janganlah kita memprotes dan menentang ketetapan Allah, karena Allah Ta‘ala menegaskan:

لَا يُسۡـَٔلُ عَمَّا يَفۡعَلُ وَهُمۡ يُسۡـَٔلُونَ

Artinya: “(Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi merekalah yang akan ditanya.” (QS al-Anbiya’: 23). Imam Abu Ja‘far At-Thahawi dalam kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah berkata:

وَلَا تَثْبُتُ قَدَمٌ فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا عَلَى ظَهْرِ التَّسْلِيْمِ وَالْاِسْتِسْلَامِ

Artinya, “Tidak akan tegak kaki seseorang dalam Islam kecuali di atas landasan ketundukan dan kepasrahan.” Maksudnya, tidaklah sah keteguhan seseorang dalam Islam kecuali jika ia berserah diri kepada Allah Ta‘ala, tidak menentang-Nya, dan tidak menyifati-Nya dengan sesuatu yang tidak layak bagi-Nya.

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh

Sudah sepantasnya bagi orang yang meyakini bahwa segala hal telah ditetapkan oleh Allah untuk tunduk kepada-Nya, serta mendalami makna dari segala peristiwa yang terjadi di sekitarnya maupun dalam dirinya.

Meskipun yang terjadi itu berupa hal-hal yang tidak disukai. Janganlah ia memandang segala sesuatu secara dangkal, karena boleh jadi setelah itu ia akan memahami hikmah-hikmah agung yang sebelumnya tidak ia sadari, seandainya ia tidak diuji dengan berbagai cobaan.

Allah Ta‘ala berfirman:

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS al-Baqarah: 216). Imam Al-Maturidi dalam kitab Ta’wilatnya berkata:

وَيَحْتَمِلُ هٰذَا فِي كُلِّ أَمْرٍ يُحِبُّ الرَّجُلُ فِي الْاِبْتِدَاءِ وَيَكُوْنُ عَاقِبَتُهُ شَرًّا لَهُ، وَيَكْرَهُ أَمْرًا فَيَكُوْنُ عَاقِبَتُهُ خَيْرًا لَهُ، هٰذَا لِجَهْلِنَا بِعَوَاقِبِ الْأُمُوْرِ وَخَوَاتِيْمِهَا. لِيُعْلَمْ أَنْ لَيْسَ إِلَيْنَا مِنَ التَّدْبِيْرِ فِي شَيْءٍ، وَاللهُ أَعْلَمُ. وَقَوْلُهُ: (وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ)، أي: وَيَعْلَمُ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ فِي الْعَوَاقِبِ مِمَّا هُوَ شَرٌّ لَكُمْ، وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Halaman:

Tags

Terkini