Saat hati kita gelap karena duka, sabar menjadi penerangnya. Saat kita lemah karena ujian berat, sabar menjadi kekuatan. Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bahwa beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya: Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya (HR Al-Bukhari nomor 5642 dan Muslim nomor 2573).
Ayat di atas menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah. Bahkan rasa sakit sekecil apapun, jika kita hadapi dengan sabar, akan menjadi penghapus dosa dan penambah derajat di sisi-Nya.
Hadirin Rahimakumullah,
Para ulama menjelaskan bahwa sabar terbagi menjadi tiga macam: Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah.
Sabar dalam ketaatan kepada Allah adalah bersungguh-sungguh menjaga shalat, zakat, puasa, dan amal ibadah lainnya meski berat. Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
Artinya: Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat (HR Muslim). Maka dari itu, sabar dalam ibadah adalah tanda keimanan sejati.
Kedua, sabar menjauhi maksiat.
Sabar ketika menjauhi maksiat adalah menahan diri dari godaan dunia, hawa nafsu, dan perbuatan dosa. Di zaman fitnah dan kemaksiatan merajalela, sabar seperti ini menjadi amat berat, namun juga paling mulia.
Ketiga, sabar menghadapi takdir Allah.
Sabar menghadapi takdir dari Alah swt, adalah siap menerima apa yang terjadi, baik berupa kehilangan, musibah, atau penderitaan hidup. Inilah sabar yang sering menguji kekuatan hati. Allah berfirman:
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan (QS Az-Zumar: 10).