Bahkan Allah menganugerahkan kepada kita seorang Nabi yang penuh kasih sayang, yang kelak di hari kiamat akan memberikan syafaat kepada umatnya, terutama kepada para pendosa yang menyesal dan bertaubat.
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits sahih:
شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي
Artinya: Syafaatku diberikan untuk umatku yang melakukan dosa-dosa besar.
Hadits ini memberikan harapan besar bagi kita semua, bahwa meski manusia banyak terjerumus dalam dosa, jika ia tetap berpegang pada iman dan tidak menyekutukan Allah, maka ia berhak mendapatkan syafaat Rasulullah saw.
Jama’ah yang dimuliakan Allah,
Syafaat Nabi adalah salah satu bentuk kasih sayang beliau kepada kita. Sejak di dunia, beliau selalu mengkhawatirkan umatnya.
Dalam doanya, beliau sering memohonkan ampunan bukan hanya untuk sahabat, tetapi juga untuk umat yang akan lahir setelahnya hingga hari kiamat. Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika malaikat Jibril datang kepada Nabi saw dan memberikan pilihan:
خُيِّرْتُ بَيْنَ الشَّفَاعَةِ، وَبَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ شَطْرُ أُمَّتِي الْجَنَّةَ، فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ، لِأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْفَى، أَفَتَرَوْنَهَا لِلْمُؤْمِنِينَ الْمُتَّقِينَ؟ لَا، وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ، الْمُتَلَوِّثِينَ، الْخَاطِئِينَ
Artinya: Aku diberi pilihan antara syafaat atau memilih setengah umat ku masuk surga. Aku pun memilih syafaat, karena ia lebih umum dan lebih mencukupi. Apakah kalian menyangka syafaat itu hanya untuk orang beriman yang bertakwa? Tidak! Syafaat itu justru diperuntukkan bagi orang yang berdosa, yang ternoda, dan yang banyak melakukan kesalahan.
Subhanallah. Betapa besar kasih sayang beliau. Beliau tidak hanya memikirkan sahabat-sahabat yang dekat dengannya, tetapi juga kita yang lahir berabad-abad setelah beliau wafat.
Namun, jangan sampai kita salah memahami syafaat. Syafaat bukan berarti tiket gratis untuk berbuat dosa sesuka hati. Syafaat adalah rahmat Allah yang diberikan melalui Rasul-Nya kepada orang-orang yang masih memiliki iman, yang menyesali dosanya, yang berusaha kembali kepada Allah meski penuh kekurangan.
Allah swt berfirman:
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَ ٢٨
Artinya: Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka (malaikat) dan yang ada di belakang mereka.