pendidikan

Meningkatnya Ketegangan di Puncak Dunia, dari Timur Tengah, Eropa Merembet ke Asia

Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:06 WIB
Kondisi anak-anak Palestina yang kelaparan antri pembagian makanan (Tangkapan layar video Aljazeera TV)

Sementara itu, kekuatan-kekuatan asing mengincar kawasan ini dengan minat yang semakin besar, terutama Tiongkok. Meskipun berjarak lebih dari 1.200 km dari Lingkar Arktik, Beijing menyebut dirinya "negara dekat Arktik".

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah berupaya untuk terlibat lebih dalam melalui Dewan Arktik, yang memegang status pengamat. Namun, karena dewan tersebut sebagian besar lumpuh akibat tindakan Rusia, Tiongkok telah menemukan jalan lain, bermitra dengan Moskow untuk berinvestasi dalam energi dan infrastruktur pelayaran Arktik, terutama di sepanjang Rute Laut Utara Rusia. Kehadiran yang semakin besar ini tidak luput dari perhatian Washington dan kemungkinan besar berkontribusi pada minat baru AS di Greenland dan Arktik secara lebih luas.

  1. "Bagi Rusia, kawasan ini bukan hanya sekadar strategis, tapi juga eksistensial." Luke Coffey

Masa depan Arktik akan berdampak global. Jika rute pelayaran lain, seperti di Laut Merah, tetap tidak stabil, Arktik dapat menjadi alternatif yang krusial. Namun, semakin mudah diaksesnya suatu wilayah, semakin militeristik dan penuh perebutan wilayah tersebut. Untuk saat ini, Arktik masih merupakan wilayah dengan ketegangan yang relatif rendah. Namun, status tersebut masih rapuh.

Baca Juga: Pembunuhan Bayi di Jantung Genosida Gaza oleh Zionis Israel

Menganggap Arktik terputus dari arus geopolitik dunia yang lebih luas adalah suatu kesalahan. Entah itu ketegangan NATO-Rusia, ambisi global Tiongkok, atau persaingan atas mineral penting, semua jalan semakin mengarah ke utara. Dan karena kawasan ini melibatkan begitu banyak aktor, banyak di antaranya adalah rival, kawasan ini tidak dapat diisolasi dari tren global yang lebih luas.

Komunitas internasional harus bertindak sekarang untuk menjaga Arktik sebagai zona damai dan stabil. Ini berarti memperkuat prinsip bahwa keputusan tentang kawasan ini harus dipimpin oleh negara-negara Arktik sendiri.

Di Arktik, kedaulatan sama dengan stabilitas. Menghormati kedaulatan setiap negara, sembari siap mempertahankan kedaulatan masing-masing, adalah cara yang ampuh untuk memastikan perdamaian abadi.

Arktik mungkin tidak mendominasi berita utama, tetapi wilayah ini semakin membentuk kalkulasi strategis para pembuat kebijakan di seluruh dunia. Sudah saatnya dunia lebih memperhatikan apa yang terjadi di puncak dunia — sebelum menjadi titik api kekuatan besar berikutnya.***

Penulis : Luke Coffey adalah peneliti senior di Hudson Institute.

 

Halaman:

Tags

Terkini