عَنْ أبي يَعلَي شدَّادِ بنِ أوْسٍ رضي اللهُ عنه، عنِ النَّبي صلَّي اللهُ عليه وسلمَّ قال: «الكيِّسُ مَنْ دَانَ نفْسَه، وعَمِلَ لما بعدَ الموْتِ، والعاجزُ مَنْ أتْبعَ نَفْسَه هواها، وتمنَّي علَي اللهِ». رواه التِّرمِذيُّ
Artinya: Dari Abu Ya’la yaitu Saddad ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda, orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk kehidupannya setelah mati.
Sedangkan orang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong (HR At-Tirmidzi dan beliau berkata, hadits shahih).
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa orang yang cerdas adalah yang selalu menghitung dirinya, merencanakan amal-amal saleh, dan tidak tertipu oleh angan-angan dunia.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ketika kita menyadari bahwa waktu hidup ini sangat terbatas, kita akan lebih serius dalam memperbaiki diri. Waktu tidak bisa diputar kembali. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari umur kita yang tidak akan kembali lagi. Maka, jangan sia-siakan hidup kita dalam kelalaian.
Allah swt berfirman dalam surah Al-Ashr:
وَالْعَصْرِۙ ١ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ٣
Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran (QS Al-‘Ashr: 1-3).
Ayat ini adalah peringatan bagi kita semua, orang yang tidak menggunakan waktunya untuk iman, amal saleh, kebenaran, dan kesabaran — termasuk dalam golongan yang rugi.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Oleh karena itu, mari kita tanamkan niat untuk memperbaiki diri. Buatlah resolusi amal kebaikan untuk tahun yang akan datang. Pertama, dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah, meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak dzikir serta tilawah.
Kedua, memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia, dengan menjaga silaturahmi, menahan amarah, dan menebarkan senyum serta kebaikan.
Ketiga, menghindari hal-hal yang merusak waktu, seperti bermain media sosial berlebihan, malas-malasan, atau ikut dalam kegiatan yang tidak bermanfaat.
Marilah kita tutup tahun ini dengan taubat yang sungguh-sungguh, istighfar yang mendalam, serta semangat memperbaiki diri. Jadilah hamba Allah yang produktif dalam amal saleh dan bermanfaat bagi umat.