METRO SULTENG-Saat ini kita masuk tahun baru hijriyah 1447. Maka momentum ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan muhasabah, introspeksi diri, dan mengevaluasi amal serta perjalanan hidup kita selama satu tahun ke belakang, berikut materi khutbah jumat bertepatan dengan tahun baru Islam.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاه. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْمِ: ياأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَصُوْحاً عَسٰى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, dengan sebenar-benarnya takwa, yakni melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa itulah sebaik-baik bekal bagi perjalanan hidup kita di dunia dan di akhirat kelak.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, semua berlalu begitu cepat. Tanpa terasa, hari ini kita sudah berada di tahun baru islam 1 Muharram 1447 Hijriyah. Waktu terus berjalan, usia kita pun terus berkurang. Maka, momen akhir tahun ini hendaknya menjadi saat yang tepat bagi kita untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri (muhasabah). Allah swt berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ١
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS Al-Hasyr: 18).
Ayat ini menyeru kepada kita agar merenungkan dan memperhatikan apa yang sudah kita lakukan selama ini, apakah amal kita lebih banyak menuju kebaikan atau justru mengarah pada keburukan? Sudahkah kita benar-benar menggunakan waktu hidup ini untuk taat kepada Allah? Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Introspeksi diri adalah bagian penting dari kehidupan seorang mukmin. Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ
Artinya: Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal. Menghisab diri sendiri adalah bentuk kesadaran iman, agar kita tidak menjadi orang yang lalai. Di akhir tahun, banyak orang yang mengisi waktu dengan pesta, perayaan, bahkan kemaksiatan. Tapi orang yang beriman justru menjadikan momen ini untuk tafakur, berdiam diri dan bertanya pada diri sendiri:
Sudahkah kita menjalankan shalat fardhu 5 kali sehari semalam?, sudahkah kita jujur dan aanah dalam bekerja?, sudahkah kita menjaga lisan dari ghibah, ftnah dan dusta?, sudahkah kita menjaga mata, kaki, tangan, perut, kemaluan dari yang haram?, sudahkah kita menunaikan zakat, membayar pajak, dan berbagi kepada fakir miskin?
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Rasulullah saw bersabda: