Kenduri buku yang digelar pada bulan Mei memiliki makna penting bagi dunia pendidikan dan literasi di Indonesia. Hal itu ditandai dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei dan diikuti dengan Hari Buku Nasional yang jatuh pada 17 Mei.
Baca Juga: Prediksi ASEAN All-Stars vs Manchester United Rabu 28 Mei 2025 Jam 19.45 WIB
Momentum itu menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Kenduri Buku dengan tema Merawat Kearifan Lokal Melalui Kata, sebuah acara peluncuran buku yang secara rutin dilaksanakan oleh Sekolah Sukma Bangsa di empat lokasi berbeda.
Pada tahun ini, pelaksanan Kenduri Buku Ke-4 dipusatkan di Sekolah Sukma Bangsa Sigi. Kenduri Buku bukan sekadar acara seremonial, melainkan simbol nyata kepedulian terhadap dunia literasi, sekaligus upaya membangun peradaban serta mempertahankan kearifan lokal.
Dari 23 judul buku hasil karya siswa Sekolah Sukma Bangsa Sigi, ada dua buku yang dibedah pada kegiatan tersebut, yakni buku berjudul Tradisi Tak Tertulis: Warisan yang Hidup di Antara Kita, yang ditulis siswa Kelas XII Rego, serta satu buku berjudul Ritus dan Kearifan: Warisan Budaya Tanah Kaili, yang ditulis Siswa Kelas XII Torompio.
Tiga narasumber yang dihadirkan untuk mengkaji dan memberi masukan bagi kedua buku tersebut adalah Dekan Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Syamsuddin, Penggiat Literasi dan Sejarawan Jamrin Abubakar dan Kabid. Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi Moh. Nawir Dg Mangala.
Menurut Dewan Pengawas Yayasan Sukma, Syamsir Alam, penerbitan buku yang kemudian dilaunching secara bersamaan adalah upaya membangkitkan kepercayaan anak didik, sehingga diharapkan bisa menjadi semangat untuk terus berkarya.
"Ini langkah awal kita ke depan, bagaimana kita bisa membantu anak-anak didik kita semakin senang membaca dan menulis, sehingga ini diharapkan bisa mencapai pendidikan yang lebih baik kedepannya," tandas Syamsir.***