pendidikan

Khutbah Jumat Terbaik Bulan Oktober 2024 Tema Zaman Penuh Fitnah Sebagai Pertanda Kiamat Makin Dekat

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:39 WIB

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin.”

Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan berbagai cara, walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَايُبَالِ المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memikirkan dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah yang haram.” (HR. Bukhari)

Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam manusia tidak lagi memerdulikan tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup hanyalah untuk mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus dengan cara berbuat curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya.

Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah. Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَتُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih.” (QS. Al-Anfal: 25)

Zainab Ummul Mukminin berkata, “Suatu ketika, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرِّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ مِثْلُ هَذِهِ وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الإِبْهَامُ وَالَّتِيْ تَلِيْهَا قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنَهْلِكُ وَفِيْنَا الصَالِحُوْنَ قَالَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ

“Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi orang-orang Arab. Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj seukuran sekian.” Beliau melingkarkan jempol dan jari telunjuknya, maka aku (Zainab) bertanya kepada beliau, “Apakah kita akan binasa dan di sekeliling kita masih ada orang yang shalih?” Beliau menjawab, “Ya, apabila telah tersebar kekejian.” (HR. Bukhari)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ

Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa iyyakum,

Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari fitnah tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Halaman:

Tags

Terkini