pendidikan

Wartawan Senior Tasman Banto Donasikan Buku Karyanya untuk Dua Sekolah di Palu

Senin, 30 September 2024 | 14:53 WIB
Wartawan senior Tasman Banto (tengah) saat menyumbangkan buku karya ketiganya kepada dua sekolah di Palu. Yaitu SMP AL Azhar Mandiri Palu dan SMA Negeri 1 Palu, Senin 30 September 2024. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Buku yang ditulis wartawan senior Mercusuar, Tasman Banto, kini bisa ditemukan di perpustakaan dua sekolah ternama di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu SMP AL Azhar Mandiri Palu dan SMA Negeri 1 Palu.

Tasman mendatangi dua sekolah itu pada Senin (30/9/2024) untuk menyumbangkan buku karyanya yang berjudul, Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia. Masing-masing perpustakaan sekolah itu, Tasman mendonasikan lima examplar buku.

Di SMP Al Azhar, buku diterima kepala perpustakaan sekolah, Moh. Syafii dan Ali Imran S.Pd mewakili kepala sekolah. Sementara di SMAN 1 Palu, buku diterima kepala sekolah, Dahlan M. Saleh, S.Pd, M.Si. 

Baca Juga: Pilgub Sulteng 58 Hari Lagi, Survei Elektabilitas Ahmad Ali Masih Memimpin

Menurut Tasman, buku setebal 150 halaman itu menyanjikan suasana dan cerita sejak awal terjadinya gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, pada 28 September 2018 silam.

Tasman Banto menyumbangkan buku karyanya kepada dua sekolah di Palu. Yaitu SMP AL Azhar Mandiri Palu dan SMA Negeri 1 Palu. (Foto: Ist).
Kemudian bantuan pangan dan sukarelawan berdatangan dari berbagai kota termasuk dari luar negeri. 

Di bagian terakhir, para ilmuwan dunia terkejut dengan bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah. Bahkan, ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) pun ikut terkejut.

Hingga kini Tasman sudah menulis tiga buku. Buku pertama La Ode Kaimuddin, Pemimpin Abad 21. Buku ini ditulis bertiga dengan wartawan Kompas, Yamin Indas (alm) dan wartawan Antara Rolex Malaha.

Buku kedua tentang pengalamannya mendonorkan darahnya berjudul Darahku Nyawamu.

Baca Juga: Pengawasan Pertanian Organik: Langkah Strategis PT Vale Indonesia Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Berkualitas di Morowali

Menurutnya, budaya membaca harus terus digaungkan. Sangat diperlukan langkah-langkah untuk mendorong siswa agar lebih banyak memanfaatkan waktu membaca buku. Siswa harus bisa menyediakan waktunya untuk banyak membaca.

Sekolah melalui guru, kata Tasman, bisa mendorong dan memberikan motivasi agar anak dituntut untuk membaca buku secara rutin dan berkala.

Sebagai bentuk dorongan meningkatkan minat baca siswa itulah, Tasman mendonasikan sebanyak lima buku setiap sekolah tadi. Ia berharap buku  yang didonasikan dapat bermanfaat.

“Apalagi, isi buku memang sangat familiar dengan para siswa, soal musibah yang terjadi enam tahun lalu pada bulan ini. Saya kira para siswa akan tertarik membacanya, tanpa mendengarkan cerita dari mulut ke mulut tentang bencana dahsyat itu,” kata Tasman.

Baca Juga: Gebrakan Iksan! Pasar Labota Segera Direvitalisasi, Stabilitas Harga Jadi Prioritas

Halaman:

Tags

Terkini