Lebih dari itu, Profesor Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Qur’an mengatakan, kesucian adalah gabungan tiga unsur yang tak terpisahkan: benar, baik, dan indah.
Maksud "benar" berarti sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, baik norma agama, sosial, maupun hukum.
Seseorang yang berpegang teguh pada kebenaran akan selalu bertindak adil dan jujur dalam setiap aspek kehidupannya. Sedangkan makna baik memiliki arti positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Kebaikan mendorong manusia untuk saling membantu, mengasihi, dan menyebarkan kedamaian. Sementara itu, makna indah adalah sesuatu yang memancarkan estetika dan kesenangan.
Keindahan tidak hanya terbatas pada bentuk fisik, tetapi juga keindahan hati dan perilaku. Dengan demikian, seseorang yang ber-idul fitri dalam arti kembali ke kesuciannya akan selalu berbuat yang indah, benar, dan baik. Ia akan menjadi pribadi yang adil, jujur, dan penuh kasih sayang.
Ia juga akan menjadi pribadi yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain, serta memancarkan keindahan hati dan jiwa melalui akhlak mulianya.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah Bagaimana kita kembali kepada kesucian? Salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Di bulan Ramadhan, umat Islam diajarkan untuk meningkatkan ketakwaan, menahan hawa nafsu, dan memperbanyak amal shaleh. Diharapkan setelah Ramadhan, manusia kembali menjadi pribadi yang suci dan bertakwa kepada Allah SWT.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Surat al-Baqarah [2] ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Tafsir al-Munir li Ma’alimit Tanzil, juz II, halaman 42 menyebutkan ibadah puasa merupakan latihan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dengan menahan diri dari berbagai hawa nafsu, terutama rasa lapar, haus, dan keinginan untuk berhubungan seksual, kita melatih diri untuk lebih patuh kepada Allah SWT.
Kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu ini akan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT secara keseluruhan. Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu berusaha untuk patuh kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan meningkatkan ketakwaan, seseorang akan lebih mudah untuk menjalani hidup dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Takwa adalah konsep penting dalam Islam yang maknanya lebih dari sekadar takut kepada Allah. Ini adalah kesadaran mendalam bahwa Allah selalu bersama kita, di mana pun kita berada.
Kita tidak pernah sendirian. Kesadaran ini diiringi dengan pemahaman bahwa Allah Maha Tahu, artinya Dia mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan, pikirkan, dan rasakan. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya.
Dengan memahami takwa, umat Islam termotivasi untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah. Mereka berusaha untuk menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Mereka menjaga hati, ucapan, dan tindakan mereka karena mereka tahu Allah selalu melihat. Takwa mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berakhlak mulia.