pendidikan

Khutbah Jumat 12 April 2024 Tema Idul Fitri Saling Mamaafkan Perintah Islam untuk Meraih Kemuliaan

Jumat, 12 April 2024 | 05:19 WIB
Khutbah idul fitri

Artinya, “Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur:22).

Ayat di atas secara gamblang menghimbau kita untuk memaafkan orang lain serta mengingatkan kita di kala enggan memberikan maaf, “Bukankah apabila kita di posisi mereka pun ingin sekali dibukakan pintu maaf?”, “Bukankah Allah ta’ala pun Maha Pemaaf terhadap hamba-hamba-Nya, menggapa kia tidak kunjung memberi maaf atas kekhilafan orang lain terhadap kita.

Padahal kita adalah hamba Allah yang Maha Pemurah dalam memberikan ampunan pada kita?” Dalam tafsirnya, Syekh Wahbah az-Zuhaili menjelaskan tafsir ayat tersebut, bahwa seorang mukmin dianjurkan mesti memiliki karakter sebagaimana sifat-sifat Allah yang Maha Pemaaf, sehingga ia pun mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Memaafkan layaknya jika ia berdosa, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Maka maafkan juga orang lain jika berbuat salah kepadamu.

Nabi Muhammad saw juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Thabrani dari Jarir: "Siapapun yang tidak menunjukkan belas kasihan, dia pun tidak akan mendapatkan belas kasihan." (Syekh Wahbah az-Zuhaili, At-Tafsir al-Munir, [Beirut: Darul Fikr, 1418], jilid XVIII, hal. 190).

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjelaskan bahwa memberikan maaf kepada orang lain yang pernah berlaku tidak selayaknya terhadap kita tidak akan serta merta menurunkan derajat dan martabat kita.

Justru sebaliknya, memaafkan akan menaikkan derajat kita, sebagai sabda Nabi saw:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Berkaitan dengan hadits di atas, Imam an-Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan, orang-orang yang pemaaf itu mendapatkan kekuasaan dan keagungan di hati orang lain, serta akan meningkatkan derajat dan kemuliaannya.

Selain itu, memaafkan juga adalah perbuatan yang menuai pahala dan kemuliaan di akhirat kelak. (Imam an-Nawawi, Syarh Nawawi ‘ala Muslim, [Beirut: Dar Ihya at-Turats, 1392], jilid XVI, hal. 141). Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Sebagai penutup, mari kita renungkan betapa pentingnya saling memaafkan dalam membawa kedamaian dan keberkahan dalam hidup kita, terutama di momen yang penuh berkah seperti Hari Raya ini.

Dengan saling memaafkan, kita bukan hanya meraih ketenangan dalam diri sendiri, tetapi juga mengangkat martabat kita di hadapan Allah SWT.

Mari kita tinggalkan belenggu dendam dan kesombongan, serta berlomba-lomba dalam kebaikan dengan hati yang penuh lapang dan kasih sayang.

Semoga setiap langkah kita di masa mendatang dipenuhi dengan kebaikan, dan semoga kita semua dapat merasakan kedamaian yang sejati dengan saling memaafkan

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Halaman:

Tags

Terkini