pendidikan

Kultum Ramadhan Terbaik Hari ke 3 Puasa Tema Meleburkan Dosa untuk Gapai Ampunan Allah

Kamis, 14 Maret 2024 | 04:55 WIB
Berzikir [Foto: Ilustrasi/Ist]

METRO SULTENG-Ramadhan adalah bulan mulia dan istimewa khususnya bagi umat Islam. Pada bulan ini, pintu taubat terbuka lebar dan pahala dilipatgandakan.

Ramadhan bagaikan kesempatan emas bagi umat islam untuk bertobat, menggapai maghfirah dan menebus dosa-dosa yang telah diperbuat dengan melakukan ketaatan secara totalitas.

Sejatinya, meminta ampunan atau bertobat tidak harus menunggu bulan Ramadhan datang. Bertobat harus dilakukan sesegera mungkin setelah kita melakukan dosa.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Terbaik Tema Fiqih Puasa Ramadhan, Syarat Sah Puasa dan Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Sebagai manusia biasa, tentu setiap harinya kita tidak luput dari perbuatan dosa. Maka sudah seharusnya setiap hari kita harus meminta ampunan dan bertobat kepada Allah.

Nabi Muhammad saw saja yang jelas-jelas maksum, dalam hadits dikatakan setiap harinya bertobat kepada Allah sebanyak 100 kali. Bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa penuh dengan kelalaian?

Nabi Bersabda:

ياأيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب في اليوم مائة مر

Artinnya: "Wahai sekalian manusia, bertobatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan-Nya, sesungguhnya aku bertobat dalam sehari sebanyak 100 kali". (HR. Muslim).

Pengampuan dosa pada bulan Ramadhan disebutkan secara khusus dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ

Artinya: "Diantara shalat lima waktu, hari Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu menjadi penghapus (dari dosa-dosa) yang dilakukan diantara waktu tersebut sekiranya dosa-dosa besar dapat dihindari" (HR. Muslim).

Terkait hadits ini, Imam Nawawi (w.676 H) dalam kitabnya, Syarhun Nawawi ala Muslim mengatakan bahwa penghapusan dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya artinya adalah bahwa seluruh dosa akan diampuni atau mendapat maghfirah kecuali dosa-dosa besar.

Menurut Qodhi Iyadh sebagaimana dikutip Imam Nawawi berkata: "Yang telah disebutkan dalam hadits ini, berupa diampuninya dosa-dosa selama bukan dosa besar. Hal ini adalah madzhab Ahlusunnah, bahwa dosa-dosa besar hanya akan dihapuskan dengan tobat atau mendapat rahmat dan fadhlnya Allah". (Muhyiddin Yahya ibn Syarof An Nawawi, Syarhun Nawawi Ala Muslim, [Bairut, Ihya' Turats: 1392 H] juz III, halaman 112).

Sedangkan menurut Ibnu Hajar sebagaimana dikutip Syekh Sayyid Abdullah al-Ghumari (wafat 1992 M), penghapusan dosa-dosa yang disebutkan dalam hadits ini adalah bagi orang yang mempunyai dosa-dosa besar dan kecil.

Halaman:

Tags

Terkini