METRO SULTENG-Bulan Rajab merupakan salah satu bulan suci dalam Islam. Selain dikenal dengan banyak amalan khusus, bulan rajab juga diwarnai dengan tradisi yang unik di berbagai daerah Indonesia.
Salah satunya adalah tradisi sedekah yang pahalanya ditujukan untuk orang yang telah meninggal dunia, terutama mereka yang meninggal dalam kurun waktu setahun terakhir.
Tradisi ini memiliki makna dan tujuan yang tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.
Salah satu budaya bersedekah pada orang yang telah meninggal di Indonesia adalah tradisi Tet Apam [kenduri Apam].
Tradisi ini telah lama diwariskan secara turun menurun dalam masyarakat Aceh. Tradisi ini sangat mengakar dan mempunyai nilai filosofi yang sangat mendalam baik dari perspektif agama maupun sosial budaya.
Berdasarkan perspektif agama, Kenduri Apam merupakan bentuk syukur kepada Allah swt atas nikmat yang telah diberikan kepada umat-Nya.
Tak bisa dipungkiri, bulan Rajab merupakan bulan yang penuh berkah dan di dalamnya terdapat berbagai peristiwa penting, seperti Isra Mi'raj.
Oleh karena itu, masyarakat Aceh memaknai Tet Apam sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, baik nikmat iman, nikmat Islam, maupun nikmat duniawi.
Pada sisi lain, dalam artikel Tradisi Kenduri Apam : Melestarikan Warisan Sedekah Endatu Bulan Rajab (Tgk. Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Ketua GP Ansor Pidie Jaya), diterangkan bahwa kenduri apam diyakini sebagai media untuk menghadiahkan pahala kepada segala arwah.
Dengan memasak dan membagikan apam, masyarakat Aceh berharap agar para arwah yang telah mendahului mereka mendapat pahala dari Allah.
Kemudian yang menjadi persoalan, bagaimana hukum sedekah Rajab yang hadiah pahalanya diberikan kepada orang yang sudah wafat?
Menurut Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu' ala Syarh al-Muhadzab, Jilid VI, halaman 328, bahwa sedekah untuk orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang diperbolehkan dan dianjurkan dalam Islam.
Pahalanya pun akan sampai kepada orang yang telah meninggal, baik sedekah tersebut dilakukan di bulan Rajab maupun di bulan-bulan lainnya.
Sedekah di bulan Rajab dan waktu-waktu istimewa lainnya lebih diharapkan pahalanya. Namun sedekah di bulan-bulan lainnya pun tetap memiliki pahala yang besar.