pendidikan

Khutbah Jumat 5 Januari 2024 Tema Memasuki Tahun Politik Marilah Kita Terus Jaga Silaturahim dan Perdamaian Jangan Terpecah Belah

Kamis, 4 Januari 2024 | 03:41 WIB
Ilustrasi berdoa

METRO SULTENG-Materi khutbah Jumat ini mengingatkan kepada jamaah Jumat untuk senantiasa menjaga situasi kondusif dan stabilitas lingkungan di tahun politik dengan senantiasa menguatkan silaturahim.

Hal ini penting untuk dilakukan agar di tahun Pemilu, di mana akan banyak ditemukan perbedaan pilihan, tidak mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial di masyarakat. Berikut Teks khutbah Jumat mengingtakna petingnya terus menjaga silaturahmi ditahun politik.

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيمِ "يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ". وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.


Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah Baca Juga Khutbah Jumat: Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah Pada kesempatan kali ini, khatib mengangkat tema khutbah berjudul : Silaturahim dan Perdamaian di Tahun Politik.

Seperti yang kita ketahui, pada Selasa, 14 November 2023, KPU telah menetapkan nomor urut Calon Presiden dan Wakil Presidan pada kontestasi Pemilu yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 14 Februari 2024. Masyarakat Indonesia memiliki waktu kurang dari 3 bulan untuk menentukan pilihan calon pemimpin bangsa untuk masa bakti 2024-2029.


Jika melihat pada pengalaman Pemilu tahun 2019, masyarakat Indonesia mengalami gejolak perpecahan politik yang sangat kuat, sehingga terpecah menjadi dua kubu antara pendukung masing-masing calon Presiden. Perdebatan isu politik tidak hanya terjadi di kalangan elit politik, bahkan sampai menyentuh masyarakat lapisan bawah yang harus berhadapan dengan keluarga dekat, tetangga rumah, rekan kerja, dan orang-orang yang dikenal.

Hal ini mengakibatkan terjadinya putus silaturahmi dan tidak menghormati kepada orang yang berbeda pilihan politik. Fenomena seperti ini sangat tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang sangat menekankan terwujudnya silaturahmi dan sikap saling menghormati di tengah masyarakat.

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah Menjaga silaturahim di tengah konflik politik dan konteks apapun sangat penting dalam Islam. Dalam surat al-Ra’d, ayat 21, Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ.

Artinya: “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”. Allah menjelaskan dalam ayat ini, salah satu karakter orang-orang yang cerdas (Ulul Albab), yaitu mereka yang mampu menjalin dan menjaga hubungan baik atau silaturahim kepada pihak-pihak yang dianjurkan oleh Allah. Artinya, kecerdasan sosial seseorang dapat dilihat ketika mampu mengedepankan silaturahim dari pada fanatik terhadap salah satu calon Presiden dalam kontestasi politik.

Selain dari sudut pandang sosial, silaturahim juga menjadi indikator penting untuk mengukur keimanan seseorang. Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ


لِيَصْمُتْ. Artinya: “Dari Abu Huraidari
Nabi Muhammad, ia bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahmi dengan kerabatnya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Halaman:

Tags

Terkini