METRO SULTENG-Khutbah Jumat kali ini kita menganbil tema tentang pendidikan anak seperti yang diajarkan dalam Islam. Ini sebagi pengingat umat Islam bahwa anak-anak merupakan generasi muda masa depan Islam. membesarkan serta mendidik mereka merupakan misi besar dalam agama.
Pendidikan tersebut merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam baik laki-laki maupun perempuan yang beriman. Berikut teks Khutbah Jumat :
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw, utusan Allah yang menjadi panutan bagi umat manusia. Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw adalah tanda cinta dan penghormatan kepada utusan Allah.
Kita bersyukur atas nikmat keimanan yang telah diberikan oleh-Nya, karena dengan iman kita memahami arti hidup ini dan mengenali keagungan-Nya. Mari kita perbanyak bersyukur, sebab setiap nikmat yang kita terima merupakan bukti kebaikan dan rahmat Allah yang tak terhingga. Dalam menjalani kehidupan ini, mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, sebab dengan takwa, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Mengokohkan fondasi iman dan ketakwaan, penting bagi kita khususnya sebagai orang tua untuk memahami keutamaan mendidik anak dalam Islam. Anak-anak adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan penuh kasih sayang, agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi agama, keluarga, dan masyarakat.
Mari sejenak kita renungkan firman Allah Swt dalam surah al-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Di dalam ayat yang mulia ini terdapat teguran yang besar tentang akibat dari tidak menjaga keluarga. Golongan ini akan di masukkan ke dalam neraka. Dalam menafsirkan ayat ini, ulama mufassir, Al-Dahhak dan Muqatil menjelaskan, seorang Muslim berhak memberitahukan kepada keluarganya, termasuk saudara perempuannya, budak perempuan, dan budak laki-laki, tentang apa yang diperintahkan Allah swt kepada mereka dan apa yang dilarang Allah swt kepada mereka.
Rasulullah saw menjelaskan konsep sempurna mengenai kepedulian dan tanggung jawab untuk menunaikan amanah mendidik tersebut. Dalam Hadist Rasulullah saw bersabda;
وعن ابن عمرَ رضي اللَّهُ عنهما عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : كُلُّكُمْ راعٍ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ ، والأَمِيرُ رَاعٍ والرَّجُلُ راعٍ علَى أَهْلِ بَيْتِهِ ، والمرْأَةُ راعِيةٌ على بيْتِ زَوْجِها وولَدِهِ ، فَكُلُّكُمْ راعٍ ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ » متفقٌ عليه.
Artinya : "Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Semua orang dari kalian itu adalah penggembala dan semuanya akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang amir (pemimpin) adalah penggembala, seorang lelaki juga penggembala pada keluarga rumahnya, perempuan pun penggembala pada rumah suaminya serta anaknya.