METRO SULTENG-Inilah naskah khutbah yang mengangkat tema pentingnya menjaga lingkungan tempat kita berada sebagai bentuk rasa syukur serta bagian dari perintah agama dan keimanan pada Allah SWT.
Lingkungan yang menjadi bagian tempat kita berpijak untuk beribadah kepada Allah. Naskah Teks khutbah Jum’at berikut ini berjudul: “Menjaga Lingkungan Sekitar Bagian Dari Perintah Agama”.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat pada siang kali ini. Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan oleh Allah
Di antara perintah yang Allah titahkan kepada umat manusia sebagai wakil-Nya di bumi ialah untuk merawat dan menjaga lingkungan hayati tempat kita beribadah tetap lestari. Sebab bagaimanapun lingkungan merupakan bagian penting untuk menjalankan ibadah secara maksimal. Oleh karenanya, Allah secara tegas melarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi.
Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya, “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan oleh Allah
Pada ayat di atas Allah swt secara tegas memberi larangan kepada umat manusia terlebih umat Islam untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Kerusakan yang dimaksud ayat di atas di antaranya ialah kerusakan lingkungan yang menjadi bagian tempat dilaksanakannya ibadah. Menjaga lingkungan menjadi bagian dari menjaga agama.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya terkait ayat di atas menjelaskan bahwa larangan di atas akan berdampak signifikan bagi umat manusia yang melanggarnya. Sebab ketika umat manusia melanggar larangan di atas dengan berbuat kerusakan, maka mereka pula yang akan menanggung akibatnya.
Semisal saja, kita ambil contoh bencana longsor yang di antara penyebabnya ialah penebangan pohon secara liar tanpa reboisasi, atau bencana banjir yang tak lain dikarenakan masih banyaknya yang membuang sampah sembarangan.