METRO SULTENG-Dunia akan mengalami gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 atau bertepatan dipenghujunh bulan Ramadhan 1444 Hijriyah. Bahkan Indonesia bakal mengalami fenomena alam langka gerhana matahari hibrida (GMH).
Dinukil dari laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Senin (17/4/2023), DKI Jakarta akan mengalami awal sebagian dari gerhana pada pukul 09.29.33 WIB, diikuti puncak gerhana pada jam 10.45.25 WIB.
Akhir sebagian dari gerhana matahari ini akan terjadi di Jakarta pada 12.06.39, sehingga durasi gerhana akan berlangsung selama 2 jam 37 menit. Meski begitu, obskurasinya hanya sekitar 38,81 persen.
Baca Juga: Adalah Koleksi Termewah Jam Tanggan CASIO G-SHOCK MRGB5000BA Ao-Zumi, Idaman Penerima Kado
Diantara fenomena alam tersebut yakni, akan terjadinya Gerhana Matahari Hibrida, dan hujan meteor Lyrid yang diprediksi jatuh ke bumi menjelang akhir ramadan atau bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri.
Fenomena langka pada akhir ramadan ini bakal terjadi secara bersamaan atau berjarak beberapa hari saja.
Hujan meteor akan terjadi pada 15-29 April 2023. Peristiwa hujan meteor ini terjadi ketika bumi melewati puing-puing yang tertinggal daei komet dan asteroid di luar angkasa.
Baca Juga: Jam Tangan CASIO G-SHOCK MRGB5000 Tampilan Klasik, Koleksi Menawan Untuk Lebaran
Meteor Lyrid sendiri berasal dari komet Thatcher, yang mengorbit matahari selama 415 tahun.
Ini adalah salah satu hujan meteor tertua yang tercatat dengan pengamatan sejak 687 SM.
Hujan meteor ini akan terjadi puncaknya oada malam 22 April 2023. Semua orang dapat menyaksikan meteor ini akan melayang di langit sebanyak 18-100 meteor per jamnya kemudian akan jatuh ke bumi.
Fenomena langka ini hanya bisa disaksikan oleh sebagian negara di Asia Tenggara.Salah satunya Indonesia yang juga mendapat bagian untuk menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan ini.***
