METRO SULTENG-Sejumlah orang tua murid di Kota Makassar, Sulsel, meminta Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman segera menerbitkan edaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari PAUD, SD, SLTP hingga SMA/SMK secara daring mulai Senin, 1 September 2025, khususnya di Kota Makassar, mengingat situasi keamanan di Kota Makassar belum sepenunya stabil pasca pembakaran gedung DPRD Kota Makassar dan Provinsi Sulsel, yang menewaskan 3 orang.
Apalagi beredar kabar bahwa pada Senin 1 September masih ada aksi demonsttasi elemen mahasiswa dan masyarakat di Makassar.
Sejumlah orang tua murid di SD Inpres Taddopuli mempertanyakan apakah besok 1 September anak-anak sekolah atau tidak.
Bahkan ada orang tua murod meminta izin ke guru kalau anaknya tidak masuk sekolah karena masih khawatir situasi kemanan yang belum pasti.
"Takutnya saat kita antar jemput anak-anak ke sekolah lalu ada demo dan terjebak di jalan," kata salah satu orang tua murid.
Tak cuma para orang tua murid, para guru juga diliputi kekhawatiran. Mereka mengizinkan orang tua murid yang jauh dari sekolah lainnya jika anaknya tidak masuk kelas, untuk mengantisipasi situasi keamanan yang dinilai tidak kondusif.
"Saya sebagai guru juga khawatir, apalagi baca berita ada 3 orang meninggal saat kebakaran di DPRD Makassar, lebih baik kita bijak izinkan anak-anak daripada terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, ini hanya mengantiskpasi saja," cetus guru salah satu SD di Makassar.
Mereka meminta pemberlakuan belajar online di rumah mulai 1 September sampai situasi benar-benar kondusif.***