METRO SULTENG-Viral soal dana beasiswa yang disalurkan pada era Bupati Tojo Una Una Damsik Ladjalani Ladjalani tahun 2015, tapi ditarik kembali oleh mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemda Touna DR. Sovianur Kure kepada puluhan mahasiswa penerima. Alasannya, karena penyaluran beasiswa itu jadi temuan BPK.
Para mahasiswa menerima beasiswa antara Rp15 sampai Rp20 juta. Setelah mereka selesai menempuh pendidikan dan kembali mengabdi ke daerah, justru diminta mengembalikan dana beasiswa tersebut. Dari beberapa penerima ada yang telah mengembalikan secara cas dan ada yang dicicil karena diancam oleh pegawai BPKAD akan dipidana penjara bila tidak mengembalikannya.
Mendengar hal itu, mantan anggota DPRD Touna Aceng Lahay mengatakan bahwa DPRD Touna harusnya memanggil kepala BPKAD saat ini dan sebelumnya untuk meminta penjelasan kenapa dana itu jadi temuan BPK. Jikapun ada masalah, DPRD dan Pemda bisa mencari solusi pengembalian tanpa membebankan anak-anak kita.
Baca Juga: Teken MoU, Gubernur Rusdy Mastura dan BP Taskin Sepakat Percepat Penanganan Kemiskinan di Sulteng
"Padahal dana itu disalurkan untuk anak-anak Touna yang membutuhkan bantuan pendidikan. Harusnya kita berpikir untuk kepentingan anak-anak kita, jelas mantan politisi Gerindra itu, Sabtu (25/1/2015).
Namun disatu sisi yang membuat Aceng Lahay heran, saat Pemda menarik dana beasiswa mahasiswa S1, justru beberapa pejabat Pemda Touna mendapat bantuan pendidikan S2 dan S3. Bahkan sekarang sudah ada bebrapa pejabat bergelar doktor.
"Itu juga perlu dipertanyakan, dana bantuan pendidikan yang mereka ambil darimana, patut diduga jangan-jangan dana beasiswa S1 yang ditarik itu digunakan pejabat untuk melanjutkan S2 dan S3, " tegas Aceng.
Baca Juga: G-SHOCK Hadirkan Storm Chaser MTG-B2000YST-1A yang Memiliki Bezel Berlapis Ion Pelangi
Aceng menambahkan, kalau benar dana beasiswa era bupati Damsik jadi temuan BPK, kenapa jadi persoalan, bagaimana dengan temuan- temuan pemda Touna saat ini.
"Kalau jadi temuan BPK perlu dipertanyakan, karena faktanya jelas dana itu untuk kepentingan masyarakat Touna terutama adik-adik kita mahasiswa," urai Aceng.***