METROSULTENG.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan kemiskinan daerah yang saat ini berada di angka 12 persen lebih ditargetkan turun satu persen atau tersisa 11 persen hingga akhir tahun 2022. "Maka Gubernur Sulteng Rusdy Mastura sangat mengharapkan peran semua pihak untuk bekerja sama dalam penanggulangan kemiskinan daerah," kata tenaga ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh di Palu, Rabu seperti dikutip Antara. Berdasarkan data BPS Sulteng periode Maret 2021 kemiskinan di Sulteng 13 persen. Kemudian, periode September 2021 kemiskinan berada di angka 12,18 persen atau turun 0,82 persen. Gubernur Sulteng, kata Ridha Saleh, sangat mengharapkan peran banyak pihak termasuk investor untuk mengedepankan program-program yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan daerah. "Investasi diharapkan dapat berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat, sehingga kehadiran investor benar-benar memberikan kontribusi kepada masyarakat dan daerah utamanya terkait penanggulangan kemiskinan," ujarnya. Di samping itu, ujar dia, Gubernur Sulteng juga meminta kepada bupati dan wali kota di Sulteng agar gencarkan program pemberdayaan masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk menggunakan KUR demi percepatan pembangunan kesejahteraan. "Gubernur sangat berharap para bupati dan wali kota agar mendorong petani, nelayan, pekebun, peternak, serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat memiliki akses permodalan lewat skema KUR," ujarnya. Salah satu daerah di Sulteng yang mulai menjalankan KUR adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Pemkab Sigi menyediakan akses pembiayaan bagi 1.000 warga menengah ke bawah untuk mengembangkan usaha lewat program KUR nol persen. Lewat program KUR nol persen, Pemkab Sigi mengalokasikan anggaran senilai Rp2 miliar untuk menanggulangi bunga kredit dari setiap pinjaman pembiayaan yang dilakukan oleh warga menengah ke bawah di bank penyalur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).(**)