METRO SULTENG-Sekitar 20 unit alat kerja milik PT Anugrah Karya Agra Sentosa ( AKAS) dari Sumatera kini sedang melakukan ekspansi mengarah ke Kabupaten Tolitoli, Sulteng. Tujuan memobilisasi alat tersebut untuk memulai pengerjaan proyek jalan Nasional PJN dibawah pengawasan PPK1.3 Sulawesi Tengah.
Ditemui belum lama ini pengawas jalan nasional ruas Malala-Lingadan Moh Iwan ST membenarkan jika perusahaan tersebut adalah sebagai pemenang lelang tender proyek dengan nilai kontrak Rp243 Miliar yang anggarannya bersumber dari APBN Tahun 2023.
Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Tregedi Kanjuruhan Digelar di PN Surabaya, Ratusan Polisi Disiagakan Pengamanan
"Proyek itu dikerja berkala atau Multi year dalam artian dua tahun lama pekerjaan terhitung sejak tahun 2023-2024," jelasnya.
Sejak awal bulan Januari 2023 kontrak kerjanya sudah keluar dan saat ini perusahaan sedang melakukan pengidentifikasian terhadap titik lokasi apa saja yang masuk dalam daftar perencanaan kerja.
Setelah itu nantinya akan disingkronkan dengan bek up data perencanaan yang ada pada Satker PJN Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Singkil Aceh Berkekuatan Magintudo 6,2 Tidak Berpotensi Tsunami
Dijelaskannya, selain melakukan pengidentifikasian data dilapangan, saat ini sekitar 20 alat penunjang pekerjaan jalan telah dalam perjalanan dari Sumatera menuju Tolitoli.
Moh Iwan ST menambahkan, secara keseluruhan volume panjang jalan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan adalah berjarak 33 Km.
Meski demikian, kata dia, terdapat sejumlah item kerja yang akan dilakukannya oleh pihak rekanan, item kerja itu diantaranya peningkatan lapisan pengaspalan, meninggikan badan badan jalan yang berada di Desa Bambuan setinggi 2 meter lebih sepanjang ratusan meter.
Hal ini dilakukan lantaran rentan dengan banjir yang sering meluap dari sungai sampai menutupi badan jalan berhari hari sehingga mengganggu aktifitas warga dan pengendara roda dan empat.
Selain itu perusahaan diminta untuk melakukan penggalian di beberapa titik pada tanjakan terjal di gunung pangi karena dianggap terlalu ekstrim dan berbahaya untuk pengendara. Begitupun pada tikungan tajam di pegunungan tersebut akan diperlebar.
Baca Juga: Jam Tangan HYT Yang Unik Berbentuk Tengkorak Akan Mengingatkan Pentingnya Mengabadikan Setiap Detik Kehidupan
Dijelaskan kedepan akan ada pelebaran badan jalan dari yang semula ada jalan yang hanya memiliki lebar 4 meter akan di lebarkan menjadi 7 meter.
"Sehingga semuanya menjadi seragam sehingga kendaraan dengan mudah lalu lalang melintasi ruas jalan tersebut dan masih ada beberapa item pekerjaan lain yang harus dikerja oleh perusahaan," ungkap Moh Iwan ST.***