METRO SULTENG - Kebakaran tungku di smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Kabupaten Morowali Utara pada Kamis dini hari (22/12/2022) dan menelan korban dua tenaga kerja, mendapat perhatian serius dari Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H Rusdy Mastura.
Gubernur saat ini sedang tugas dinas di Jakarta. Orang nomor satu Sulteng ini dijadwalkan hari ini, Jumat 23 Desember 2022, bertemu Mendagri Tito Karnavian terkait urusan Sekdaprov.
Baca Juga: Dua Karyawati Meninggal Terbakar di Smelter PT GNI, Aktivis di Morowali Utara Geram
‘’Saya sangat prihatin dan berbelasungkawa atas wafatnya karyawan PT GNI. Ini musibah dan tragedi kemanusiaan yang mesti mendapat perhatian serius dari kita semua,"kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
"Saya sangat menyesal bila ini kelalaian mekanisme kerja hingga mengakibatkan karyawan meninggal dunia. Bagi keluarga saya turut berduka. Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, memberi ketabahan pada kita semua,’’ sambung Gubernur Cudy- panggilan akrabnya, sebagaimana disampaikan tenaga ahli gubernur bidang komunikasi publik Andono Wibisono.
Baca Juga: Hasil Penilaian ORI Tahun 2022, Tingkat Layanan Publik di Sulteng Terus Membaik
Pada kesempatan itu, gubernur meminta dinas terkait untuk turun ke lapangan dan melakukan investigasi terkait dengan pola keselamatan tenaga kerja. Dinas ESDM juga demikian, diminta gubernur juga turun ke lokasi kejadian.
"OPD terkait mesti ke lokasi. Cari tahu apanya itu. Nyawa manusia lebih berharga. Kita akan lihat ya laporannya. Tetap saya monitor,’’ ujar Cudy.
Setelah kejadian itu, viral beredar video kebakaran dan foto-foto tenaga kerja terbakar hangus diduga di industri pertambangan nikel PT GNI yang terletak di Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Warga Desa Opo Morowali Utara Hilang Ditelan Sungai Siombo, Ini Penyebabnya
Video kebakaran dan foto tenaga kerja hangus terbakar ramai dishare ke WhatsApp grup (WAG) di Palu maupun Morowali Utara.
Sampai berita ini dipublikasi, belum ada keterangan resmi dari pihak GNI atau pejabat dan otoritas setempat. ***