pemerintahan

Parah! Uang Muka Telah Cair, Jalan Tinompo-Onepute di Morowali Utara Belum Ada Aktivitas Dimulainya Pekerjaan

Minggu, 23 Oktober 2022 | 21:14 WIB
Kondisi jalan Tinompo-Onepute Morowali Utara (Foto : dok. MCDD)

METRO SULTENG - Kinerja rekanan yang memenangkan tender proyek peningkatan jalan Tinompo-Onepute, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang bernilai miliaran rupiah dinilai lamban, bahkan belum ada tanda-tanda aktivitas di ruas jalan tersebut. Padahal masa kontrak tinggal sekira dua bulan lagi.

Dikutib dari Media Center Delis-Djira (MCDD), Minggu (23/10), berdasarkan keterangan yang dihimpun MCDD selama beberapa hari terakhir, mendapatkan informasi bahwa tender proyek ini dimenangkan PT Sinar Cahaya, yang pemiliknya konon berasal dari Kota Palu.

Proyek ini menggunakan dana percepatan Peningkatan Ekonomi Nasional (PEN) pasca wabah Covid-19 senilai Rp 6,5 miliar.

Sayangnya, ruas jalan Tinompo-Onepute, hingga pada Minggu (23/10) petang, tidak melihat ada tanda-tanda sedikitpun bahwa pekerjaan akan segera dimulai. Tragisnya lagi, dari informasi disinyalir telah dicairkan uang muka perkerjaan jalan tersebut sebesar 30 persen dan diduga telah diterima oleh pihak kontraktor.

Dari informasi lain yang dihimpun MCDD bahwa diduga pemilik PT Sinar Cahaya ini tidak lain merupakan pemilik PT Donggala Sentra Sulawesi, yang mengerjakan proyek peningkatan jalan Korolama-Tiu, yang juga bernilai Rp 6,5 miliar.

Dan pekerjaan jalan yang dilaksanakan PT Donggala Sentra Sulawesi itu juga dikeluhkan masyarakat karena dinilai terlambat, bahkan Kepala Desa Koromatantu menyoroti perusahaan itu, karena mengerjakan proyek besar namun peralatannya sangat minim, dan dianggap tidak memadai untuk mendukung pekerjaan konstruksi jalan.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Morowali Utara, Destuber Mato'ori membenarkan bahwa kontraktor yang melaksanakan pekerjaan di ruas Tinompo-Onepute belum memulai pekerjaannya hingga Minggu (23/10).

"Memang telat mulai, tapi saya berharap kontraktor tersebut mempercepat pekerjaannya agar selesai tepat waktu. Saya cuma khawatir, pada bulan November dan Desember akan terjadi musim hujan, sehingga mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan," ujarnya.

Ketika ditanya apakah benar bahwa kontraktor Tinompo-Onepute sudah mencairkan uang muka proyek, Destuber membenarkannya.

Diketahui, jalan Tinompo-Onepute masih terdapat beberapa titik yang belum beraspal. Kondisi jalan diperparah karena berlubang-lubang. Padahal ruas ini merupakan jalur ekonomi penting, juga akses lalu-lalang truk-truk pengangkut material timbunan domato.

"Ruas Tinompo-Onepute ini memang jalannya lurus, tapi berbelok-belok," sindir sejumlah seorang pengguna jalan yang kerap melintas dengan sepeda motor di antara desa Tinompo dan Korowalelo.

Yang dia maksud jalan lurus yang berbelok-belok itu adalah karena badan jalan banyak yang berlubang, sehingga pengendara sepeda motor harus meliuk-liuk mencari jalan agar tidak terjerembak ke dalam lubang yang menghiasi jalan tersebut.

Padahal, jalan Tinompo-Onepute-Korolama-Kolonodale merupakan jalur alternatif yang strategis bagi masyarakat di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Kecamatan Mori Utara. Sebab jalan tersebut merupakan akskes terdekat menuju Ibukota Kabupaten Morowali Utara, yakni Kolonodale, karena jaraknya hanya sepanjang sekira 6 kilometer dibanding melewati jalan di Desa Tompira dan Bunta yang jaraknya sejauh 30 kilometer. *(RoMa)

Tags

Terkini