pemerintahan

BPBD Morowali Utara Segera Bangun Jembatan Darurat di Desa Dolupo Pasca Dihantam Banjir Bandang

Senin, 11 Juli 2022 | 21:49 WIB
pin dua orang kepala bidang untuk melihat dari dekat kondisi jembatan penyeberangan di Dusun Mendoa, Desa Dolupo Karya, Kecamatan Lembo Raya (Foto : mcdd)

METRO SULTENG, Morowali Utara- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali Utara, Sulteng, mengerahkan tim yang dipimpin dua orang kepala bidang untuk melihat dari dekat kondisi jembatan penyeberangan di Dusun Mendoa, Desa Dolupo Karya, Kecamatan Lembo Raya, yang dihantam banjir bandang, Minggu (10/7).


HUT Byangkara PT Fadlan


Baca Juga: Verna Serahkan SK 245 CPNS Pemda Poso, Pesannya, Kalau Rindu Ditahan Dulu?

Ini adalah tindakan reaksi cepat pemerintah Kabupaten Morut untuk segera mencarikan jalan keluar bagi sekitar 70 jiwa warga dusun-3 Dolupo Karya itu yang kini kesulitan prasarana transportasi.

"Kami akan segera membuat jembatan darurat di lokasi lain agar transportasi warga bisa kembali lancar," kata Muhlis Sakaria SH. MT, Kepala Bidang Rahabilitasi dan Konstruksi BPBD Morut usai meninjau lokasi jembatan itu, Senin (11/7).

Muhlis bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik Lore Padalori, memimpin delapan orang untuk melihat dari dekat kondisi jembatan serta kebutuhan mendesak guna mengatasi kesulitan warga terutama anak-anak yang harus pergi sekolah serta aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Duet Puan-Anies 2024 Dinilai Menteri Bahlil Akhiri Dikotomi Cebong dan Kampret

Menurut Muhlis, pihaknya bersama Kepala Desa Dolupo Karya menyepakati untuk membangun jembatan darurat di lokasi lain dengan bentangan sekitar 8 meter, namun tidak jauh dari jembatan yang ada saat ini dengan bentangan 20 meter itu.

"Mudah-mudahan minggu depan, kami mulai mengerjakan jembatan darurat tersebut," ujarnya.

Untuk menjaga agar transportasi warga ke dusun Mondoa yang dihuni 36 KK atau 70 jiwa itu, masyarakat sudah memperbaiki seadanya secara swadaya kerusakan jembatan yang dihantam banjir itu.

Baca Juga: Logistik Pilkades Serentak di Morowali Utara Telah Didistribusikan ke 48 Desa

Ketika ditanya kemungkinan membuat jembatan permanen ke dusun Mondoa, Muhlis menjelaskan bahwa pihaknya akan mengusulkan ke bupati untuk pembangunan jembatan gantung di lokasi itu.

"Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan dananya dari APBD Perubahan 2022," kata Muhlis.

Baca Juga: Putra Siregar Qurban 2 Ribu Ekor Sapi, Pecahkan Rekor MURI Qurban Terbanyak di Indonesia

Jembatan gantung dengan lebar lantai 3 meter akan dibuat dengan oprit yang lebih tinggi sehingga tidak dijangkau air bila banjir bandang datang. Selain itu, jembatan gantung akan lebih aman karena ada kawat-kawat pelindung di sisi kiri-kanan.

"Tidak seperti jembatan saat ini, tidak ada pengaman di sisi kiri kanan, padahal jembatan itu ramai digunakan dengan kendaraan sepeda motor," katanya lagi.

Kepala Desa Dolupo Karya I Komang Kariana berterima kasih kepada Pemkab Morut khususnya BPBD atas reaksi cepat yang diberikan untuk menangani jembatan ke dusun Mondoa itu.

Jembatan ini merupakan urat nadi penting bagi warga Dusun-3 untuk semua kegiatan masyarakat jika harus keluar dusun, terutama untuk pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Dari Dolupo karya, tim BPBD mengunjungi Desa Ungkea, Kecamatan Petasia Timur, yang dilanda abrasi.

Tanggul pengaman di desa itu dirusak abrasi sehingga mengancam permukiman penduduk dan juga tambatan perahu warga.(RoMa/Ryo)

Sumber : Mcdd



Tags

Terkini