pemerintahan

MoU Pemkab Morowali Utara dan GNI, Beri Pelatihan Tenaga Kerja Lokal Untuk Siap Bekerja di GNI

Kamis, 30 Juni 2022 | 20:30 WIB
Bupati Morut Delis dan HOD Public Relation GNI Mr Jiang Chao GNI jalin MOU pelatihan tenaga kerja lokal. (Foto: MCDD)

Morowali Utara, Metrosulteng.com– Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) Sulteng, bersama PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada Kamis (30/6) di Desa Bunta, menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) tentang kerja sama pelatihan dan penempatan serta perluasan kesempatan kerja di Kabupaten Morowali Utara.

MoU itu ditandatangani Bupati Morut Delis Julkarson Hehi dan HOD Public Relation GNI Mr Jiang Chao, disaksikan Ketua TP-PKK Morut Febriyanthi DJ. Hehi Hongkiriwang, Kadis Nakertrans Kartiyanis Lakawa dan Sekretaris BPBD Morut Delfia Parenta.

HUT Bhayangkara ke 76


Kegiatan ini juga dihadiri Direktur Utama PT Total HR Indonesia Febrina Auliay selaku operator Balai Pelatihan Peningkatan SDM dan Perluasan Kesempatan Kerja di Morowali Utara.

Baca Juga: Dinas Nakertrans Morowali Utara Gandeng PT GNI Gelar Pelatihan Tenaga Kerja

Bupati Delis mengatakan MOU ini dimaksudkan untuk mengakomodir seluruh masyarakat setempat agar bisa dipekerjakan di PT GNI, sebuah industri pengolahan nikel dengan investasi puluhan triliun rupiah.

Pemkab, kata Delis, akan menyiapkan tempat pelatihan bagi warga sehingga dapat dipastikan dan terjamin untuk memperoleh kesempatan kerja di perusahaan itu.

Menurut dia, selama ini masyarakat setempat masih sulit masuk GNI karena kualifikasi sumber daya manusia (SDM)-nya belum sesuai kebutuhan perusahaan.

Karena itu Pemkab Morut berinisiatif untuk menyiapkan tempat pelatihan kerja guna memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat agar lebih mudah masuk bekerja di PT GNI.

Baca Juga: BNPT dan FKPT Tingkatkan Kapasitas Guru di Sulteng Sebagai Pelopor Moderasi Beragama

“Upaya ini diyakini mampu memperluas kesempatan kerja dan menekan angka pengangguran,” ujar bupati berpendidikan dokter dan doktor manajemen rumah sakit itu.

Jadi, kata Delis lagi, tidak ada alasan lagi warga kita tidak bisa terakomodir di GNI. Kalau mereka tidak punya skill, kita sekarang siapkan tempat pelatihan sehingga mereka bisa diterima bekerja.

Sementara itu, HOD Public Relation PT GNI Mr Jiang Chao mengatakan perusahaan itu masih membutuhkan banyak tenaga kerja, meski belum signifikan lantaran pembangunan smelter masih sedang berjalan.

Baca Juga: Tidak Bayar Kontrak Lahan Jety, PT Resky Utama Jaya di Morowali Diseruduk Warga Desa Nambo

Hingga hari ini tercatat lebih dari 10.000 orang sudah terdaftar sebagai karyawan PT GNI, itu sudah termasuk dengan karyawan pihak kontraktor.

Rencananya, kata Jiang, di kawasan industri nikel tersebut akan dibangun sembilan smelter.

Saat ini sudah dua smelter yang beroperasi dengan 17 tungku, dan dalam waktu dekat smelter ketiga akan beroperasi dan membutuhkan karyawan baru.

"Satu smelter itu membutuhkan 2.200 orang tenaga kerja," katanya. (RoMa/Ryo)

Sumber : MCDD



Tags

Terkini