METRO SULTENG, Luwuk- Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Djamaluddin Mansoba yang juga merupakan Wakil Ketua Panitia Anggaran Covid-19 Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banggai mengatakan, anggaran covid-19 yang diplot untuk instansinya sebesar Rp. 500 juta. Anggaran tersebut rencananya diperuntukan pembelian paket sembako untuk membantu keluarga siswa kurang mampu ditengah dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Paket sembako ini rencananya akan disalurkan di 365 SD dan 105 SMP yang tersebar di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Banggai,” ujar Djamaluddin Mansoba pada Metrosulteng.com belum lama ini, di kantornya. Paket sembako ini, lanjut Djamal, berupa, susu, teh, gula, minyak goreng dan lainnya. Nantinya paket sembako tersebut akan diberikan kepada 7500 siswa miskin. Dan Saat ini korwil di masing-masing wilayah sementara melakukan pendataan siswa kurang mampu dengan prasyarat, siswa penerima mengantongi surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahan/desa dan surat keterangan dari kepala sekolah setempat. “Nama-nama siswa penerima dilakukan verifikasi langsung oleh korwil, siapa-siapa siswa yang layak menerima bantuan paket sembako,” terangnya. Hanya saja, kata Djamal, saat ini bantuan paket sembako untuk siswa miskin tersebut belum disalurkan dikarenakan dananya belum dicairkan. "Dananya menurut bendahara perencanaan, Ibu Yuyun, belum masuk ke rekening dinas. Kemungkinan akan dicairkan habis lebaran ini. Sehingga seluruh program yang sudah diagendakan masih menunggu proses pencairan anggaran dari bagian keuangan BPKAD Banggai,” sebutnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdik Kabupaten Banggai, Nur Djalal membenarkan anggaran covid-19 yang diplot untuk dinasnya belum dicairkan. ”Benar, dananya belum cair. Habis lebaran ini, dana itu dicairkan,” akunya. Ia mengatakan, jika anggarannya sudah ada, pihaknya akan langsung menyalurkan bantuan itu ke siswa penerima. “Adanya pandemi ini, jelas berpengaruh pada ekonomi warga, sehingga kami mengambil kebijakan anggaran yang dialokasikan itu diperuntukan untuk bantuan paket sembako bagi siswa kurang mampu guna mengurangi beban keluarganya,” jelas Nur Djalal. Ia pun berujar bantuan kepada siswa kurang mampu ini bukan hanya pada anggaran covid-19 yang dialokasikan Pemda Banggai, namun diupayakan siswa-siswa itu akan mendapatkan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2020 ini. ***