POSO, METROSULTENG.com-Menyikapi kondisi politik dengan berbagai postingan dimedsos yang mendera Bupati Poso, Kol. Marinir (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu akhir-akhir ini, mendorong sejumlah kalangan penting di Poso mulai angkat bicara. Menurut Kabag Humas Pemkab Poso, Armol Songko, dalam press realesenya Minggu (19/5) lalu, terdorongnya parah tokoh penting yang ada di Poso angkat bicara, karena maraknya berbagai informasi yang ditujukan kepada orang nomor satu di Poso itu telah melewati batas kewajaran. Dikatakannya, diantara para tokoh tersebut menuturkan, niat tulus Bupati Poso, Darmin Agustinus Sigilipu, yakni mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di kabupaten Poso justru menjadi masalah bagi sebagian orang. Hal ini disebabkan sejak mantan Pasukan Garuda XII-D Kamboja itu diberi kepercayaan rakyat memegang tampuk pemerintahan di Kabupaten Poso bersama wakilnya, Samsuri, dalam melakukan pembenahan, penataan dan pembersihan birokrasi untuk menjadikan Poso bebas dari KKN justru menuai tantangan besar yang datang silih berganti. Mulai dari terkuaknya kasus-kasus korupsi, aset daerah dan pengelolaan keuangan daerah yang tidak sesuai serta berbagai kebijakan penata kelolaan keuangan, seakan-akan Bupati Darmin sebagai penyebabnya. Oleh karenanya, kata salah seorang tokoh Poso, bagi mereka yang selama ini menikmati keuntungan dari praktek-praktek kotor tersebut melihat kebijakan bupati ini sebagai suatu tantangan dan musuh bersama yang perlu dibungkam agar praktek-praktek KKN yang selama ini terbangun rapih dan telah menguntungkan kelompok tertentu dan mengharapkan aromanya tidak tercium oleh para penegak hukum termasuk KPK dan publik. Namun dimasa kepemimpinan Darmin A. Sigilipu hal ini di buka selebar-lebarnya. "Ini bisa jadi sebuah serangan karena mereka mulai terusik," kutip Armol akan pernyataan sejumlah kalangan. Dilanjutkannya, hal ini bisa saja sebagai sarana untuk menurunkan popularitas Bupati Poso, mengingat saat ini menghadapi tahun politik yang sudah di depan mata, suhu politikpun mulai naik. "Ini dimungkinkan akan terjadi kontestasi politik seperti di tahun 2016 silam," kata Armol masih mengutip pernyataan para tokoh tersebut. Selain kata para tokoh, hal ini bisa dimungkinkan sehingga berbagai tudingan tersebut akibat Bupati Darmin selama ini tidak mau membuka keran komunikasi untuk membangun deal-deal politik untuk menutupi berbagai kasus yang ada. Namun demikian kata Armol, Menanggapi terpaan terhadap dirinya, Bupati Poso, Darmin Sigilipu menyikapinya dengan santai. Bahkan Bupati Darmin mengatakan, kalau saat ini sebaiknya bekerja yang ditingkatkan demi kepentingan rakyat Poso. "Kita tidak perlu mencari siapa yang salah. Kita ingin menata dan melakukan perubahan agar Poso lebih baik dan masyarakatnya lebih sejahtera. Mari kita berjuang bersama dan melakukan karya terbaik bagi masa depan tana Poso," terang Bupati Darmin yang dikutip Armol. "Namun entah kenapa, justru langkah tegas bupati Darmin untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh membuat sebagian orang merasa terancam dan panik sehingga merasa perlu untuk melakukan serangan menjatuhkan kredibilitas bupati Poso. Memang dari sisi pemerintahan tidak memiliki cela untuk diserang, sehingga satu-satunya cara yang dilakukan adalah melalui isu moralitas," tambah juru bicara Pemkab Poso itu mengutip dari para tokoh. Padahal kalau mau jujur kata Armol, prestasi yang sudah dan sedang dilakukan Bupati Poso saat ini cukup mendapat apresiasi dari masyarakat luas. Mulai dari pembangunan proyek-proyek, infrastruktur dalam kota Poso dan Tentena, penataan Danau Poso, Pembangunan patung Kruyt-DR. Adriani sebagai wujud penghargaan sebagai tokoh yang berjasa dalam pekabaran Injil dan misi pendidikan di tana Poso, Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah modern, Pembangunan/ Penataan Ruang Terbuka Hijau, Pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Kayamanya-Bonesompe yang saat ini tengah dikerjakan, bahkan berbagai proyek yang berbasis ekonomi kerakyatan terus dupayakan secara berkeadilan diseluruh wilayah. Sedangkan dari sisi Index Pembangunan Manusia (IPM) yang meliputi bidang kesehatan dan pendidikan serta pengentasan kemiskinan telah mengalami kemajuan yang signifikan. Sebagai contoh, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso telah terakreditasi dengan memperoleh pengakuan madya bintang tiga, serta dari 24 Puskesmas yang ada diwilayah kabupaten Poso, 15 diantaranya telah terakreditasi, dan sisanya ditargetkan pada tahun 2020 seluruh Puskesmas sudah terakreditasi. Sehingga dengan status ini menurut bupati secara otomatis pelayanan kesehatan terhadap masyarakatpun akan semakin baik dan berkualitas. Selain itu, atas prestasinya sejumlah penghargaanpun telah diterima Mantan Danyon Marinir itu sejak memimpin Poso. Diantaranya, juara 4 Inovasi Perencanaan Pembangunan Tingkat Nasional tahun 2019 dari 516 Kabupaten/kota di Indonesia, penghargaan Rekor Muri Indonesia Dihatiku, juara 1 luas tanam padi jagung se-Sulawesi Tengah, dan masih banyak lagi prestasi dibidang pemerintahan dan pembangunan dibawa kepemimpinan duet Darmin-Samsuri. Keberhasilan ini kata bupati, tidak lepas dari kerja sama semua pihak serta partisipasi nyata seluruh masyarakat Poso. Kedepan masih banyak lagi pekerjaan yang harus segera kita wujudkan guna menjawab harapan masyarakat. (KIM)