pemerintahan

Menteri Luar Negeri AS Blinken Mendesak China untuk Mewaspadai Perusahaan China Memasok Teknologi ke Rusia

Sabtu, 24 Juni 2023 | 08:16 WIB
China (Foto: Reuters)

METRO SULTENG-Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta China untuk memantau dan menyelidiki keterlibatan entitas swasta dalam yurisdiksinya yang berpotensi berkontribusi pada kemampuan militer Rusia, di tengah konflik Ukraina yang sedang berlangsung.

Sekretaris Negara, sementara mengakui kerumitan situasi, menyoroti pentingnya mencegah aliran teknologi yang dapat digunakan untuk melawan Ukraina.

Meskipun Sekretaris Blinken tidak memberikan perincian spesifik mengenai sifat teknologi atau identitas perusahaan swasta yang terlibat, permintaannya mencerminkan kekhawatiran yang berkembang dalam komunitas internasional mengenai kemungkinan kontribusi pihak ketiga yang memicu konflik.

Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia Sudah Berada di Belarus, Putin Sebut Kemungkinan Akhir Tahun Lakukan Pekerjaan ini

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, Sekretaris Blinken menggarisbawahi kekhawatirannya sambil mengklarifikasi bahwa dia belum menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Beijing secara langsung memberikan bantuan mematikan ke Moskow.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kekuatan Barat telah memberi Ukraina bantuan militer yang substansial, termasuk dukungan bernilai miliaran dolar. Selama ini, China menghadapi tuduhan, yang dibantah keras, memasok senjata mematikan ke Rusia.

Perlu dicatat bahwa China dan Rusia sebelumnya telah mengumumkan kemitraan "tanpa batas" sesaat sebelum invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Kapal Selam Wisata Penjelajah Titanic Hilang, Membawa Miliarder dari Inggris dan Pakistan

Menanggapi masalah bantuan mematikan ke Rusia dalam konteks konflik Ukraina, Sekretaris Blinken mengklarifikasi bahwa Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menerima jaminan dari China bahwa mereka tidak dan tidak akan memberikan bantuan mematikan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Pernyataan ini bertujuan untuk menghilangkan kekhawatiran terkait dugaan keterlibatan China dalam memasok senjata yang dapat meningkatkan konflik lebih lanjut.

Meskipun kunjungan ke Beijing tidak menghasilkan terobosan besar, kunjungan tersebut berfungsi sebagai platform penting untuk menegaskan kembali saluran diplomatik dan mengklarifikasi posisi antara Amerika Serikat dan China.

Melansir Gizmochina, Kedua belah pihak mengakui pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari risiko konflik bersenjata. Diskusi menyoroti komitmen China untuk menahan diri dari memberikan bantuan mematikan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, seperti yang dikonfirmasi oleh Sekretaris Blinken.***

 

Tags

Terkini