METRO SULTENG- Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali (IP2MM) mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Mineral Morowali Indonesia (MMI) di wilayah Kecamatan Bungku Tengah Ibu Kota Kabupaten Morowali.
Permintaan ini disampaikan melalui aksi damai didepan kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada hari Senin (19/6/23), diikuti oleh puluhan mahasiswa asal Morowali.
Baca Juga: Bawaslu Tojo Una Una Lakukan Singkronisasi Data Pemilih Sementara Hasil Perbaikan
Menanggapi tuntutan ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulteng Rachmansyah Ismail mengeluarkan surat rekomendasi atau keterangan dukungan menolak IUP wilayah Bungku Tengah itu.
Dituliskan disurat itu, dukungan penolakan tersebut berdasarkan pertimbangan, lokasi IUP PT MMI berdekatan dengan kawasan pemukiman masyarakat, yaitu meliputi Desa Bahomoni dan Kelurahan Matano yaitu berjarak kurang lebih 11 Km.
Baca Juga: Jelang Puncak Haji, PPIH Sediakan 100 Kursi Roda dan 15 Mobil Golf untuk Lansia pada Fase Mina
Pertimbangan lainnya, bilamana IUP OP PT MMI beroperasi dikhawatirkan mengancam kawasan pemukiman desa/kota serta kawasan pekantoran di Bungku Tengah, karena berpotensi terjadinya dampak lingkungan seperti banjir, longsor, erusi, polusi dan dampak sosial lainnya.
"Dengan ini saya selaku Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah mendukung aspirasi mahasiswa untuk menolak IUP OP PT MMI di Kabupaten Morowali, Sulteng," tulis Rachmansya dalam surat rekomendasi yang ditandatangani langsung.***