METRO SULTENG– Bupati Buol Risharyudi Triwibowo menghadiri kegiatan Ekspos Laporan Akhir Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) Desa Talaki SP.1, Kawasan Paleleh, di Cipta Hotel Pancoran, Jakarta Selatan.
Bupati didampingi Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Buol Friesha Agusfard serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Monalisa, S.STP.
Baca Juga: Ketua HNSI Sulteng Syarifudin Hafid Kutuk Keras Perusakan Rompon Nelayan di Teluk Tomini
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Risharyudi Triwibowo menyampaikan bahwa pembangunan suatu kawasan membutuhkan kolaborasi dan elaborasi antar pihak, serta tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.
Ia menegaskan pembangunan kawasan permukiman harus didasari oleh perencanaan yang matang, sehingga setiap program yang dilaksanakan dan setiap pihak yang terlibat telah memiliki kesiapan yang jelas.
Bupati menyadari bahwa pembangunan tidak dapat sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah pusat, mengingat banyaknya program prioritas nasional, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menggali dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang tersedia di kawasan transmigrasi.
Baca Juga: Bupati Morowali Pasang Badan untuk Guru Pedalaman, Oknum Pungli Siap Disikat
“Program transmigrasi bukan sekadar memindahkan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, melainkan harus disertai dengan kesiapan kebutuhan dasar serta jaminan kehidupan yang layak bagi masyarakat yang akan bermukim di kawasan transmigrasi tersebut,” tulis Bupati Buol di akuh media sosial Facebook @Bupati Buoll.
Ia menambahkan, selain jaminan kebutuhan hidup, kepastian dan perlindungan hukum juga menjadi hal penting guna mencegah terjadinya konflik horizontal antarwarga, khususnya terkait persoalan lahan dan kawasan.
Sebagai penutup, Bupati Buol menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan kunci utama keberhasilan program pengembangan kawasan transmigrasi.***