METRO SULTENG – Perjuangan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, membuahkan hasil. Setelah tiga bulan mengusulkan ke pemerintah pusat, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu kini resmi berstatus internasional penuh.
Keputusan itu tertuang dalam KM 37 dan KM 38 Tahun 2025 dari Menteri Perhubungan. Status ini memberi kewenangan bandara melayani penerbangan reguler dan charter langsung dari dan ke luar negeri.
Baca Juga: Realistis, Mutiara SIS Aljufri Naik Status Jadi Bandara Internasional dan Embarkasi
Gubernur mengungkapkan, rapat koordinasi telah digelar untuk memetakan persiapan enam bulan ke depan. Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina akan dilibatkan dalam pemenuhan standar internasional. Penempatan dan pelatihan petugas di pos imigrasi, karantina, dan bea cukai juga segera dilakukan.
Fasilitas pendukung akan dilengkapi. Salah satunya pengadaan X-ray senilai Rp 2–2,5 miliar untuk keamanan. Persyaratan teknis lain termasuk rekomendasi dari Kementerian Pertahanan juga dipenuhi.
Penetapan status internasional ini mendukung pengembangan KEK Palu. Status ini berbeda dengan Bandara IMIP Morowali yang hanya mendapat izin internasional untuk penerbangan charter selama setahun.
Baca Juga: Mutiara Sis Aljufri Diusulkan Jadi Bandara 'Hub, Anwar Hafid : Untuk TKA dan Jamaah Haji
Anwar Hafid menekankan perlunya memperpanjang landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter. Hal ini agar pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330 bisa terbang langsung ke Tiongkok atau rute jauh lain tanpa transit. Perpanjangan landasan akan mempermudah penerbangan haji dan umrah langsung dari Palu.
Pemerintah provinsi akan mencari pendanaan, termasuk dari CSR perusahaan besar. “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Ini kebanggaan kita bersama. Sultan Nambaso!” ujarnya.
Dengan status baru ini, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri diharapkan menjadi pintu gerbang utama Sulawesi Tengah ke dunia. Sektor pariwisata, investasi, dan UMKM akan terdorong. Wisatawan mancanegara kini bisa datang langsung tanpa transit, membuka era baru konektivitas udara di Sulteng. (*)