pemerintahan

Curhat Gubernur Sulteng ke Komisi II: Smelter Nyumbang Triliunan, Daerah Cuma Kebagian Miliaran

Selasa, 29 April 2025 | 20:36 WIB
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, hadir dalam RPD di Komisi II DPR RI pada Selasa 28 April 2025. Para Gubernur diundang dalam RDP tersebut. (Foto: IST).

Ia juga menyinggung keberadaan NPWP para pengusaha yang mayoritas terdaftar di Jakarta.

“Jadi mereka benar-benar mengambil keuntungan di sana. Kita yang merasakan dampaknya, kita tidak punya apa-apa,” ujarnya seraya meminta Komisi II untuk memperjuangkan hak daerah secara lebih serius.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menjelaskan bahwa rapat ini merupakan bagian dari pengawasan dana transfer pusat ke daerah.

Ia menyebut selama ini DPR RI belum maksimal mengawasi setelah dana ditransfer ke APBD. Komisi II, katanya, ingin mendalami penggunaan berbagai jenis dana, termasuk Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Dana Insentif Daerah.

Baca Juga: Kota Palu Dikepung Banjir: Rumah Warga, Pohon Tumbang hingga Jalan Menuju Bandara Sis Aljufri Terendam

“Kita tahu hakikat dana transfer pusat ke daerah, ini adalah dana APBN yang ditransfer ke provinsi dan kabupaten/kota masing-masing. Tapi selama ini DPR RI belum melakukan pengawasan setelah dana itu masuk ke APBD,” kata Rifqi.

Ia juga menyoroti kinerja BUMD yang di banyak daerah justru menjadi beban, bukan aset. Komisi II kini mendorong hadirnya regulasi pembinaan dan pengawasan BUMD, termasuk kemungkinan pembubaran BUMD yang tidak sehat.

Bagi Anwar Hafid, forum itu menjadi ruang penting untuk menyampaikan kegelisahan yang selama ini tak terdengar. Ia menegaskan bahwa para kepala daerah, meski dipilih langsung oleh rakyat, masih terkekang oleh wewenang pusat dan sistem regulasi yang kerap tak berpihak pada kepentingan daerah.

Baca Juga: PT Vale Tetap Memperoleh Hasil Positif dan Katalis Pertumbuhan Baru Ditengah Ketidakpastian di Triwulan Pertama Tahun 2025

“Komisi II ini adalah komisi yang sangat strategis. Dan pintu kami ada di situ, Pak. Mungkin sudah waktunya, Pak, dikorek-korek lagi,” pungkas Anwar dengan harapan besar.

RDP ini menjadi momentum penting, menegaskan bahwa desentralisasi fiskal di Indonesia masih menyisakan ketimpangan yang dalam. San suara dari daerah seperti Sulawesi Tengah harus menjadi prioritas dalam pembenahan kebijakan nasional. **

Halaman:

Tags

Terkini