pemerintahan

Dihadiri Budiman Sudjatmiko, Pengukuhan PEKNAS se-Sulteng Dorong Upaya Pengentasan Kemiskinan

Sabtu, 18 Januari 2025 | 08:30 WIB
Gubernur Sulteng memberi sambutan di acara pengukuhan PEKNAS se-Sulteng di Kota Palu. (Foto: Biro ADPIM).

METRO SULTENG - Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus diperkuat pemerintah sebagai prioritas nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kebijakan berbasis kearifan lokal menjadi langkah strategis untuk memajukan sektor yang satu ini.

Wakil Menteri UMKM RI Helvi Moraza menyampaikan, UMKM dinilai sebagai pejuang yang mampu membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wamen saat menghadiri pengukuhan Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (PEKNAS) se-Sulteng periode 2025-2030 yang berlangsung di Sriti Convention Hall, Jln Durian, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Sambut Kedatangan Kepala BP TASKIN dan Wamen UMKM di Palu

Menurutnya, potensi pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah, yang dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam seperti tambang dan industri besar, cukup bagus.

Budiman Sudjatmiko yang juga Kepala BP TASKIN, Wamen UMKM RI, dan Gubernur Sulteng hadir di acara pengukuhan PEKNAS se-Sulteng. (Foto: Biro ADPIM).
Helvi mengatakan, seiring dengan upaya memajukan ekonomi daerah, pemerintah menegaskan pentingnya hilirisasi industri yang melibatkan UMKM. Keberadaan sektor ini tidak hanya relevan di industri besar, tetapi juga dalam penguatan rantai pasok dan penciptaan produk bernilai tambah.

Hal yang sama ditekankan Gubernur Sulteng pada kesempatan itu. Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengungkapkan, baginya Keberhasilan menurunkan kemiskinan sebanyak 21.430 ribu jiwa ternyata belum cukup. Ia pun menyampaikan sejumlah mimpi besar yang belum terwujud saat ini.

Selah satunya kata dia, ialah program digitalisasi desa melalui penyediaan akses internet gratis bagi masyarakat dari alokasi dana desa (DD).

Baca Juga: Kepala BP TASKIN dan Wamen UMKM RI Kunker ke Sulteng, Ini Jadwalnya

“Ini yang jadi mimpi saya dan komitmen saya kepada rakyat untuk dibangun, namun belum tercapai,” ujarnya.

Gubernur juga menyoroti produksi padi Sulteng yang stagnan di kisaran 3-4 ton, padahal daerah lain sudah mampu memproduksi hingga berkali-kali lipat. Pengadaan pupuk yang wewenangnya masih berada di pusat, sebutnya, jadi kendala yang membuat proses tender lebih lama dan panjang.

“Datangnya (pupuk) setelah musim tanam, padahal kami siap membangun pabrik pupuk (di Sulteng),” ujar orang nomor satu Sulteng itu terkait masalah pupuk di petani.

Ia berharap ke depannya untuk menyubsidi KUR hingga tinggal 3 % (dari 6%).

"Bayangkan masyarakat pinjam 10 juta, bayar bunganya hanya 25 ribu," kata Rusdy Mastura.

Baca Juga: Masjid Besar di Morowali Utara Sementara Dibangun, Anak Usaha Astra Agro Kirim Bantuan

Halaman:

Tags

Terkini