pemerintahan

Pj Bupati Morowali Tekankan Pelestarian Budaya Pebotoa Adati Tobungku dalam Membangun Daerah

Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:32 WIB
Yusman Mahbub

METRO SULTENG- Penjabat (Pj) Bupati Morowali Yusman Mahbub membuka Rapat Kerja (Raker) Pebotoa Adati Tobungku yang dilaksanakan di hotel amanah Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Selasa (29/10/24).

Kegiatan dihadiri oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Dandim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki, Ketua Pebotoa Adati tobungku Drs. Maizhun Ilwan Ridwan, pemangku ada dan sejumlah tokoh masyarakat.

Baca Juga: Pejabat Negara Kebagian Mobil Maung? Intip Spesifikasi MV3 Garuda Limousine sang Presiden RI hingga Peraturan Soal Penggunaan Mobil Dinas Menteri

Dalam kesempatan tersebut, Yusman Mahbub memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan raker itu. Dimana pihaknya menilai sebagai momentum untuk memajukan persatuan dan memperkuat identitas budaya tobungku ditengah arus modernisasi.

"Budaya adalah akar dan identitas suatu daerah. Olehnya itu, lewat forum ini kita ingin memastikan budaya tobungku tetap hidup, lestari, pemersatu dan menjadi pijakan yang kokoh dalam membangun Morowali,"ujar Yusman dalam sambutannya.

Baca Juga: Rodri Rebut Ballon d’Or 2024 dari Duo Madrid? Ternyata Ini Peran Krusial Sang Gelandang Bertahan Bagi Man City Maupun Timnas Spanyol

Bagi Yusman, pelestarian budaya sangat penting dalam membangun daerah. Kearifan lokal tobungku memiliki nilai-nilai luhur yang dapat diintegrasikan dalam kebijakan pemerintah untuk mendorong kemajuan Kabupaten Morowali.

Pembangunan daerah tidak hanya fokus pada fisik, tapi juga harus memperhatikan sosial dan budaya. Dari itu, Yusman juga meminta adanya sinergitas antara masyarakat, pemerintah dan pemangku adat.

Baca Juga: Kinerja & Prestasi Terbukti, Anwar Hafid Raih Dukungan yang Tak Terbendung

Diakhir penyampaiannya dia berharap agar raker Pebotoa Adati Tobungku dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap budaya-budaya dan nilai-nilai lokal.

"Itu harapan kami sebagai Pemerintah Daerah. Untuk itu, Mars dan hymne Pebotoa Adati Tobungku perlu diajarkan atau diperlombakan agar tidak kehilangan jati diri budayanya," pungkasnya.***

 

Tags

Terkini