pemerintahan

Komoditas asal Sulteng Berpeluang Diekspor ke Mesir, Kerjasamanya Mulai Dijajaki

Selasa, 15 Oktober 2024 | 09:41 WIB
Pertemuan dalam rangka kerjasama ekspor antara Pemerintah Provinsi Sulteng dengan Mesir yang diwakili Duta Besar Indonesia untuk Mesir. (Foto: Biro ADPIM).

METRO SULTENG - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto, menyambut kedatangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, di ruang Polibu, Kantor Gubernur, Senin siang (14/10/2024).

Kunjungan ini bertujuan membuka peluang lebih luas dalam investasi dan kerjasama perdagangan, khususnya terkait ekspor komoditas unggulan dari Sulawesi Tengah, "Negeri Seribu Megalit," ke Mesir, "Negeri Piramida."

Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Sulawesi Tengah, melalui Asisten Rudi Dewanto menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Dubes Lutfi Rauf yang bertujuan mempererat hubungan bilateral kedua negara, dalam peta perdagangan dan investasi global.

Baca Juga: Gerakan Pasar Murah dan Peringatan HPS 2024 Resmi Dimulai

"Pertemuan ini sangat tepat untuk menyampaikan potensi komoditas kita, di mana pasar Mesir siap menyerapnya," ujarnya.

Menurut Rudi Dewanto, Sulawesi Tengah memiliki beragam komoditas potensial yang dapat menjadi perhatian Mesir, seperti kelapa, kopi, karet, durian, kemiri, vanili, cengkeh, sarang walet, ikan beku, udang vaname, kepiting, kerang, serta gas alam.

Dari komoditas tersebut, kopi dan kelapa menjadi prioritas utama untuk diekspor ke Mesir, mengingat tarif bea masuk sebesar 0%, yang tentunya sangat menguntungkan Indonesia.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas sejumlah isu terkait proses registrasi, transaksi, restriksi produk, dan konsistensi dalam ekspor produk ke Mesir.

Baca Juga: Pjs Gubernur Sulteng Hadiri Rapat Persiapan Pilkada Serentak di Poso

"Semoga kunjungan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menghasilkan langkah nyata untuk kemajuan bersama," tambahnya.

Dubes Lutfi Rauf menekankan, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Mesir telah berjalan dengan sangat baik. Menurutnya, ada dua faktor utama yang memperkuat hubungan erat kedua negara.

Pertama, Mesir merupakan negara Afrika pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno-Hatta. Kedua, mayoritas penduduk kedua negara menganut agama Islam.

"Pedagang Mesir merasa nyaman bekerja sama dengan Indonesia, karena kesamaan sejarah dan keyakinan," jelasnya.

Baca Juga: Pjs Bupati Banggai Laut Buka Gerakan Pangan Murah : Menghadirkan Solusi untuk Ketahanan Pangan

Dubes Lutfi juga mengakui, volume perdagangan antara Indonesia dan Mesir semakin meningkat, terutama sejak pandemi. Biji kopi robusta menjadi salah satu komoditas yang sangat diminati di Mesir, sementara Indonesia banyak mengimpor kurma dari negara tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini