METRO SULTENG-Walaupun baru tiga tahun memimpin Kabupaten Banggai, tidak sedikit buah karya yang telah dihasilkan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (AT-FM), untuk mensejahterakan rakyatnya.
Hal itu bisa dilihat dari pencapaian sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, dalam memaksimalkan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati yang akan kembali berkompetisi untuk kali kedua di Pikada Banggai 2024.
Salah satunya di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Banggai. Dari catatan media ini, tahun anggaran 2024, jalan kantong produksi telah terbuka aksesnya yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Banggai, dan termasuk kegiatan rehabilitasi jalan kantong produksi.
Baca Juga: Penentu Langkah Lanjut, Empat Bapaslon Bupati Donggala Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Lokasi dan anggaran jalan produksi tersebut diantaranya, Desa Lauwon, Kecamatan Luwuk Timur Rp200 juta, Desa Dolom, Kecamatan Balantak Rp147 juta lebih, Desa Talima B, Kecamatan Balantak Rp198 juta lebih, Desa Tintingon, Kecamatan Balantak Selatan Rp148 juta lebih, Desa Kampangar, Kecamatan Balantak Utara Rp198 juta lebih, Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui Rp150 juta lebih, Desa Masing, Kecamatan Batui Selatan Rp188 juta lebih, Desa Ombolu, Kecamatan Batui Selatan Rp198 juta lebih, Desa Dimpalon Baru, Kecamatan Kintom, Rp14 juta lebih, Kelurahan Mendono Kecamatan Kintom Rp99 juta lebih, Desa Kagitakan Kecamatan Lamala Rp198 juta lebih, Desa Sirom Kecamatan Lamala Rp198 juta lebih, Desa Tinonda Kecamatan Lamala Rp198 juta lebih, Desa Bubung Kecamatan Luwuk Selatan Rp157 juta lebih, Desa Bantayan Kecamatan Luwuk Timur Rp125 juta lebih, Desa Hunduhon Kecamatan Luwuk Timur Rp147 juta lebih, Desa Indang Sari Kecamatan Luwuk Timur Rp198 juta lebih, Desa Molino Kecamatan Luwuk Timur Rp179 juta lebih, Desa Bunga Kecamatan Luwuk Utara masing-masing Rp99 juta lebih dan Rp148 juta lebih, Desa Kamumu Kecamatan Luwuk Utara Rp199 juta lebih, Desa Lenyek Kecamatan Luwuk Utara Rp199 juta lebih, Desa Salodik Kecamatan Luwuk Utara Rp199 juta lebih, Desa Binotik Kecamatan Mantoh Rp198 juta lebih.
Selain itu, Desa Pondan Kecamatan Mantoh Rp196 juta lebih.
25). Desa Sobol Kecamatan Mantoh Rp147 juta lebih, Desa Sulubombong Kecamatan Mantoh Rp198 juta lebih, Desa Duata Karya Kecamatan Masama Rp198 juta lebih, Desa Tangeban Kecamatan Masama Rp198 juta lebih, Desa Taugi Kecamatan Masama Rp198 juta lebih, Desa Lumbe Kecamatan Nambo Rp128 juta lebih, Desa Bangketa Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Bolobungkang Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Jaya Makmur Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Pulo Dalagan Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Sumber Agung Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Tetesulu Kecamatan Nuhon Rp198 juta lebih, Desa Tongkonunuk Kecamatan Pagimana Rp198 juta lebih, Desa Poh Kecamatan Pagimana Rp148 juta lebih, Desa Sepa Kecamatan Pagimana Rp196 juta lebih, Desa Beringin Jaya Kecamatan Simpang Raya Rp198 juta lebih, dan Desa Gonohop Kecamatan Simpang Raya Rp198 juta lebih.
Baca Juga: Delapan Jam di RSUD Undata, Pemeriksaan Kesehatan Pasangan Iklas Lancar
Untuk rehabilitasi jalan produksi diantaranya, Desa Boloak Kecamatan Balantak Rp198 juta lebih, Desa Tanotu Kecamatan Balantak Rp148 juta lebih, Desa Malik Kecamatan Bualemo Rp172 juta lebih, Kelurahan Kalaka Kecamatan Bunta Rp148 juta lebih, Kelurahan Maahas Kecamatan Luwuk Selatan Rp198 juta lebih.
Selanjutnya, Desa Bukti Mulya Kecamatan Luwuk Timur Rp198 juta lebih, Desa Louk Kecamatan Luwuk Timur Rp198 juta lebih, Desa Biak Kecamatan Luwuk Utara Rp198 juta lebih, Desa Padungnyo Kecamatan Nambo Rp198 juta lebih, Kelurahan Nambo Lempek Kecamatan Nambo Rp198 juta lebih, dan Kelurahan Balantak Kecamatan Balantak Rp194 juta lebih.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, Dinas TPHP Banggai, Fadli Salawali, menyampaikan, instansinya berkomitmen mewujudkan kebutuhan petani dan pekebun.
Menurutnya, Pembangunan jalan produksi tersebut, bukan hanya dilaksanakan pada tahun 2024, tetapi tahun-tahun sebelumnya juga telah dilaksanakan program serupa.
Bahkan, tahun depan kata dia, akan dilanjutkan program tersebut hingga seluruh wilayah terlayani.
"Banyak sekali program di Dinas TPHP ini yang bermuara pada kebutuhan petani dan pekebun," kata Fadli diruang kerjanya, Jumat (30/8/2024).
Selama ini, sambung Fadli, para petani dan pekebun mengeluhkan tidak tersedianya jalan produksi sebagai salah satu infrastruktur vital bagi mereka. Baik dari sisi percepatan distribusi hasil produksi lahan maupun untuk membuka lahan baru.
Baca Juga: Panas Dingin NasDem Morowali di Pilkada 2024, Kuswandi: Saya Baik-baik Saja dengan Taslim