METRO SULTENG - Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong serta Bupati dan Wakil Bupati Banggai, resmi dilantik dan diambil sumpahnya pada Senin (2/6/2025) di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mewakili Menteri Dalam Negeri melantik dua pasangan kepala daerah terpilih tersebut.
Erwin Burase dan Abdul Sahid dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong. Kemudian Amiruddin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banggai.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Mendagri. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Gubernur Sulteng.
Pelantikan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten Parigi Moutong serta Kabupaten Banggai. Yang mengukuhkan mereka adalah Ketua TP-PKK Provinsi Sulteng, Sry Nirwanti Bahasoan.
Gubernur Anwar Hafid menyebut Parigi Moutong dan Banggai sebagai dua daerah strategis, yang ia sebut sebagai “raksasa” Sulawesi Tengah. Karena luas wilayah dan jumlah penduduknya yang besar.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Ajak Kepala Daerah se-Sulteng Majukan Pendidikan Qur'ani
Ia meyakini pelantikan ini merupakan bagian dari momentum penting untuk mendorong percepatan pembangunan di kedua kabupaten tersebut.
“Saya yakin ini bukan kebetulan, tetapi bagian dari skenario Tuhan. Dua daerah ini adalah andalan Sulawesi Tengah. Pelantikan ini adalah awal dari tanggung jawab besar untuk menjawab harapan masyarakat,” ujar Anwar Hafid.
Ia menyampaikan rasa syukur karena diberikan kepercayaan langsung oleh Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri untuk melantik para kepala daerah di dua kabupaten terbesar di Sulteng.
Gubernur Sulteng itu juga menyampaikan harapan agar kepala daerah yang baru dilantik segera bekerja cepat dan efektif, terutama dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Ia menggambarkan para pemimpin baru sebagai “baterai baru yang penuh daya”, yang harus segera dimanfaatkan untuk berlari membawa perubahan.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Telepon Bupati Donggala, Minta Penanganan Cepat Banjir Wombo
“100 hari pertama bukan sekadar simbol. Itu adalah energi baru, semangat baru. Gunakan momentum ini untuk menghadirkan dampak nyata bagi rakyat,” tegasnya.