METRO SULTENG-Euro 2024 berakhir dengan pertarungan raksasa Berlin pada Minggu malam, saat finalis Spanyol dan Inggris muncul di tengah atmosfer Olympiastadion yang riuh untuk memperebutkan hak dinobatkan sebagai raja benua itu pada Senin 15 Juli 2024 pukul 02.00 WIB.
Sementara La Roja - yang oleh banyak pihak dianggap sebagai favorit untuk mencegah sepak bola kembali ke tanah air - sudah familier dengan nuansa Trofi Henri Delaunay, pemenang Piala Dunia 1966 itu belum pernah mengangkat trofi ikonik itu tinggi-tinggi.
Para bintang berbaju merah asuhan Luis de la Fuente dan sekelompok pemain harapan Gareth Southgate sama-sama harus melakukannya dengan cara yang sulit dalam pertandingan semifinal mereka, karena Spanyol menggagalkan kesempatan Prancis untuk mendominasi Euro , sementara Three Lions meraih kemenangan memukau atas Belanda untuk mencapai final berturut-turut.
Pratinjau pertandingan:
Saat peluit akhir Francois Letexier dibunyikan pada Minggu malam, babak final turnamen utama antara Spanyol dan Inggris sudah berakhir; lagi pula, kedua negara pernah bertemu dalam dua pertandingan utama tahun lalu, hanya saja bukan di pertandingan senior putra.
Beberapa minggu setelah timnas Inggris U-21 asuhan Lee Carsley menenggelamkan timnas Spanyol untuk mendapatkan bintang Kejuaraan Eropa, timnas wanita Spanyol menaklukkan dunia dengan kemenangan identik 1-0 di final Piala Dunia, menjadikan pertemuan menggiurkan hari Minggu itu sebagai sesuatu yang sangat menarik.
Saat negara-negara seperti tuan rumah Jerman, Prancis yang dipimpin Kylian Mbappe , dan - sampai batas tertentu - Inggris menyerap sebagian besar kemeriahan pra-turnamen, Spanyol yang dipimpin De la Fuente mungkin tidak terlalu dikenal sebelum memulai tugas mereka di Euro, terutama setelah kegagalan mereka baru-baru ini di turnamen besar.
Akan tetapi, La Roja benar-benar mempermalukan 'Grup Maut', dengan mengumpulkan sembilan poin dari kemungkinan sembilan poin saat melawan runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia, juara bertahan Eropa Italia - yang akan segera digulingkan - dan Albania yang tidak diunggulkan, mengakhiri fase pertama sebagai satu-satunya negara dengan rekor 100% baik dari segi poin maupun pertahanan.
Berita Tim:
Bahkan ketika tim debutan turnamen Georgia secara mengejutkan unggul terlebih dahulu dalam pertarungan 16 besar, Spanyol masih belum kebobolan satu pun pemain lawan - gol bunuh diri Robin Le Normand terhindar dari empat gol hebat Roja - dan pasukan De la Fuente selanjutnya selamat dari ancaman terbesar mereka sejauh ini saat menghadapi tuan rumah yang tersingkir Jerman di babak perempat final.
Setelah kepahlawanan Mikel Merino di Stuttgart, fenomena berusia 16 tahun Lamine Yamal menerangi Allianz Arena dengan gol yang menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah Euro - dan gol yang luar biasa - sebelum sentuhan indah Dani Olmo dan tendangannya yang dibelokkan membuat Les Bleus merasa sedih.
Tidak termasuk kemenangan mereka dalam Nations League tahun lalu, tim nasional senior putra Spanyol berhasil mendapatkan tiket ke final turnamen besar keenam mereka dengan melawan Prancis, dan hanya satu dari lima final sebelumnya - final Euro 1984 melawan Les Bleus - yang membuat La Roja menjadi yang kedua terbaik.
Juara benua ini pada tahun 1964, 2008 dan 2012, Spanyol tidak hanya dapat memperoleh ukiran lain di Trofi Henri Delaunay, tetapi juga sepotong sejarah sepak bola; dengan menghancurkan hati Inggris pada hari Minggu, mereka akan menjadi tim pria Eropa pertama yang memenangkan empat final turnamen besar secara berturut-turut.
Tentu saja, keberhasilan keempat kalinya di Euro juga akan membuat Spanyol menjadi tim tersukses dalam sejarah kompetisi tersebut - meninggalkan Jerman dan trisula keberhasilannya di belakang - dan itu hanya 16 kemenangan dari 18 pertandingan terakhir mereka untuk sang juara tiga kali, yang telah muncul sebagai pemenang dalam delapan pertandingan terakhir mereka secara beruntun.
Susunan pemain: