Oleh: Aril (Ari Loru)
Sumpek dengar carut marut perdebatan elite politik tentang wacana Indonesia Emas 2045 ketika Republik ini berumur satu Abad. Dengan gagasan visi, misi 4 pilar utama. Sumber daya manusia yang unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial.
Apalagi sepekan lalu (Mensesneg) Pratikno mengumumkan pengunduran diri duo kepala Otorita IKN Nusantara atau Otorita IKN yaitu Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe. Pengumuman itu bertempat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin 3 Juni 2024.(Sumber TEMPO.CO).
Baca Juga: Bang Jay Membuat STY Tidur Nyenyak
Kebisingan itu terobati dengan Timnas Indonesia kembali mengukir sejarah baru untuk Republik ini di bidang sepak bola.
64.942 penonton menyaksikan kemenangan bersejarah di Stadion Gelora Bung Karno, tidak luput juga pengantin baru Mahalini Raharja dan Risky Febrian ikut merasakan atmosfir Stadion Utama kebanggaan timnas itu.
Justru masa keemasan itu datang sebelum Indonesia 2045, pencapaian bersejarah Shin-Tae Young (STY) untuk timnas patut diapresiasi setinggi-tingginya. Juru taktik asal negeri ginseng (Korea Selatan) itu mampu mengembalikan Indonesia menjadi macan Asia.
Indonesia emas ada pada timnas kita hari ini, peluang sangat begitu lebar bagi anak asuh STY menuju FIFA World Cup 2026. Menjadi negara satu-satunya perwakilan ASEAN adalah modal besar semangat pasukan garuda tampil di putaran ketiga.
Baca Juga: Sigi Demam Bola
Meski demikian, timnas tidak boleh puas dengan pencapain saat ini. Bapuknya penampilan Marselino, Ernando Ari, pada dua pertandingan menjadi PR besar bagi staf kepelatihan. Semoga Marten Paes segera bisa membela timnas pada laga penting putaran ketiga. Mengingat negara yang dilawan langganan Piala Dunia.
Shin-Thae Young emas yang terbuang dari negeri ginseng, pembaharu sepak bola tanah air menyulap timnas hanya kurun waktu tiga tahun saja. Rangking FIFA dari 173 naik drastis ke 134 setelah mengalahkan Filipina.
Pelatih yang di Piala Dunia Rusia 2018 lalu pernah memulangkan juara bertahan Germany. Tidak usah diragukan kapasitasnya dalam mengolola tim.
Baca Juga: AKR Masterclass SIGI
Bung Towwel yang kritikannya nyeleneh jauh dari analisa objektif, biarlah terus bersuara, sampai pada saatnya tangis hari bahagia lagu Indonesia raya berkumandang di Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada.
Itulah sepak bola yang jauh dari kebisingan elite politik, atmosfir supporter menjadi ruh bagi pemain di setiap selebrasinya.