METRO SULTENG-Mantan manajer West Ham United bertemu dengan manajer baru West Ham pada Senin malam, saat Everton asuhan David Moyes menjamu Irons asuhan Nuno Espirito Santo di Stadion Hill Dickinson di Liga Premier.
Pertarungan papan atas terjadi hanya dua hari setelah Hammers berpisah dengan Graham Potter , yang penggantinya menghadapi tugas pembukaan yang berat.
Pratinjau pertandingan :
Dari puncak kemenangan tiga pertandingan berturut-turut hingga titik terendah tiga pertandingan tanpa kemenangan, Everton telah kehilangan sinar terang mereka saat malam semakin gelap, yang terbaru menderita apa yang dapat secara akurat digambarkan sebagai kekalahan mengejutkan di putaran ketiga Piala EFL.
The Toffees melakukan perjalanan untuk menghadapi Wolverhampton Wanderers yang masih belum meraih satu poin pun di musim Liga Primer saat ini, tetapi setelah Marshall Munetsi dan Tolu Arokodare mencetak gol pada masing-masing babak, impian Everton untuk meraih trofi di musim semi pun hancur dan terbakar.
Kekalahan di Piala EFL menyusul kekalahan tipis pada derby Merseyside melawan juara bertahan Liverpool dan hasil imbang tanpa gol di kandang sendiri melawan Aston Villa untuk pasukan Moyes; hasil seperti itu bukanlah hal yang buruk, tetapi momentum tidak lagi berada di pihak tuan rumah.
Akan tetapi, karena belum kebobolan satu gol pun di kandang sendiri di Liga Primer musim ini, Everton kini dapat bergabung dengan klub eksklusif Liga Primer; hanya Swansea City dan Tottenham Hotspur yang pernah mencatatkan tiga clean sheet dalam tiga laga kandang pertama mereka di stadion baru.
The Toffees juga tidak pernah memulai musim Liga Primer dengan tiga kali clean sheet kandang berturut-turut di Goodison Park, jadi Moyes hanya berjarak 90 menit lagi untuk membuat lebih banyak sejarah dengan Everton, sementara pada saat yang sama menjerumuskan Hammers milik Santo ke dalam bahaya yang lebih besar.
Sudah tersingkir dari Piala EFL - kebetulan karena tersingkir di putaran kedua oleh penakluk Everton terkini, Wolves - West Ham punya waktu seminggu untuk merenungkan kekalahan keempat mereka dari lima pertandingan Liga Primer pada tahun 2025-26, kekalahan yang tak terelakkan yang menyebabkan kepergian Potter yang tengah mendapat tekanan.
Pria berusia 50 tahun yang berada di bawah tekanan itu menyaksikan kekalahan 2-1 di kandang sendiri atas rival London, Crystal Palace, pada pekan kelima pertandingan, di mana meskipun Jarrod Bowen menyamakan kedudukan setelah gol pembuka Jean-Philippe Mateta, Irons dikalahkan oleh tendangan voli indah dari sumber yang tak diduga, Tyrick Mitchell.
Pencarian tim tamu untuk pengganti Potter meningkat setelah kekalahan telak itu - yang membuat West Ham hanya berada di atas Wolves yang tidak meraih poin di klasemen Liga Primer - dan hanya sehari setelah pria berusia 50 tahun itu tampaknya melakukan pembicaraan "positif" dengan pihak berwenang, ia diberi P45 dan digantikan oleh mantan pelatih Nottingham Forest, Santo.
Potter bisa menyoroti catatan menggembirakan berupa tiga kemenangan dari empat laga tandang terakhir West Ham di Liga Primer - termasuk satu-satunya keberhasilan mereka musim ini sejauh ini di markas Nottingham Forest milik Santo - serta rekor pertemuan langsung yang patut dipuji melawan musuh-musuh mereka dari utara, tetapi itu tidak terlalu berarti pada akhirnya.
Santo kini mewarisi tim West Ham yang telah menang dalam tiga dari lima perjalanan terakhir mereka ke Everton di Liga Premier, dan sejak awal tahun 2021, mereka hanya mengalahkan Wolves (enam) dalam lebih banyak kesempatan daripada Irons (lima) di liga utama.
