METRO SULTENG- Turki menjadi anggota UEFA pertama yang secara terbuka menyerukan agar Israel diskors dari sepak bola,
Surat presiden Federasi Sepak Bola Turki Ibrahim Haciosmanoglu kepada para pemimpin sepak bola internasional datang ketika badan Eropa UEFA bergerak menuju pemungutan suara untuk menangguhkan Israel, yang tim putra-nya berada di tengah-tengah kualifikasi untuk Piala Dunia tahun depan.
"Sekarang saatnya bagi FIFA dan UEFA untuk bertindak," tulis Haciosmanoglu dalam surat yang dikutip oleh kantor berita Anadolu.
"Meskipun memposisikan diri sebagai pembela nilai-nilai sipil dan perdamaian, dunia olahraga dan lembaga-lembaga sepak bola tetap diam terlalu lama," kata pejabat Turki itu.
Baca Juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Finansial untuk Palestina di Tengah Krisis Pendanaan UNRWA
Haciosmanoglu tidak berada di komite penguasa UEFA yang beranggotakan 20 orang, yang diharapkan memiliki mayoritas untuk mengecualikan Israel jika pemungutan suara diadakan. Komite tersebut termasuk pemimpin sepak bola Israel Moshe Zuares, yang terpilih pada bulan April.
Kepala FIFA, Gianni Infantino, sangat dekat dengan tuan rumah Piala Dunia 2026 Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump sehingga dianggap tidak mungkin mendukung langkah untuk menangguhkan Israel.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan berupaya menghentikan segala upaya yang bertujuan untuk melarang tim Israel dari Piala Dunia.
Infantino akan memimpin rapat dewan pengatur FIFA Kamis depan di Zurich.
Norwegia akan menjamu Israel dalam kualifikasi Piala Dunia di Oslo pada 11 Oktober dan Italia akan bertanding melawan Israel di Udine tiga hari kemudian. Federasi sepak bola Norwegia telah berjanji untuk menyumbangkan keuntungan penjualan tiketnya kepada Doctors Without Borders untuk kegiatan kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Balas Pidato Pro Palestina Prabowo di PBB, Netanyahu Tebar Ancaman
FIFA tidak segera menanggapi
Tekanan pada olahraga internasional untuk bertindak melawan Israel telah meningkat bulan ini setelah kekacauan selama berhari-hari di balap sepeda Vuelta Spanyol — yang menyebabkan Perdana Menteri Pedro Sánchez menyerukan larangan olahraga terhadap Israel — serangan udara 9 September oleh Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar, Doha, dan penyelidikan yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Haciosmanoglu mengatakan situasi di Gaza sekarang lebih mendesak dan “sepak bola selalu jauh lebih dari sekadar olahraga.”.***
